Pepih Nugraha: Sambo dan Runtuhnya Kebanggaan Subjektif Kami
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 14 Agustus 2022 04:37 WIB
Demikian juga pemimpin Libya Moammar Khadafy yang tewas di jalanan oleh rakyatnya sendiri, digelandang sampai tak ubahnya maling kelas coro.
Sekarang sejenak bayangkan seorang Ferdy Sambo yang bulan lalu masih gagah, perkasa, berkuasa, dan berwibawa dengan dua bintang bertengger di pundak, kini menjadi orang yang tidak lebih terhormat dari polisi berpangkat brigadir atau bhayangkara dua tetapi tidak kriminal.
Semua kehormatan telah dilucuti, termasuk jabatan mentereng yang pernah digenggamnya, Kadiv Propam.
Baca Juga: Dr KH Amidhan Shaberah: Setelah Ayman Al Zawahiri Tewas, Waspada dan Hati hati
Sambo telah menjadi pesakitan atas perbuatannya melakukan pembunuh terencana yang menewaskan ajudannya sendiri, Brigadir J. Bahkan yang paling mengerikan, hukuman mati telah menantinya di ujung lorong pengadilan.
Jadi, apa lagi yang akan kalian bangga-banggakan, duhai manusia? (Pepih Nugraha) ***