DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Pepih Nugraha: Sambo dan Runtuhnya Kebanggaan Subjektif Kami

image
Pepih Nugraha

Jangankan dengan kera, dengan kadal pun manusia pernah senasib sepenanggungan. Maka jangan menghina kadal, mana tahu mereka "saudara"-mu juga!

Jadi, silakan tersenyum dikulum kalau ada yang sengit mengatakan bahwa Charles Darwin berpendapat manusia itu berasal dari monyet, kemudian melecehkan ilmuwan itu di gereja atau vihara.

Penyebab runtuhnya kebanggaan subyektif manusia lainnya adalah hadirnya Sigmund Freud dengan pisau psikoanalisis-nya.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Lawan Brentford, Manchester United Babak Belur di Babak Pertama

Manusia yang katanya makhluk berkesadaran paling jempolan, rasional, terukur dan terkendali, ternyata sebagian besar hidupnya digerakkan justru oleh alam bawah sadar, oleh ketidaksadaran mereka. Apa bedanya dengan mabuk, epilepsi atau halusinasi?

Terakhir Haraway sendiri mengemukakan jatuhnya kebanggaan subyektif manusia oleh kehadiran "Cyborg", ketika mesin yang memiliki kecerdasan buatan mampu mengalahkan manusia dalam sejumlah hal; kecepatan, kepintaran, kekuatan dan seterusnya.

Paparan Haraway sesungguhnya mengajak kita semua, yang merasa diri manusia, untuk sejenak merenung apa iya kita makhluk yang paling mulia dan berkuasa di dunia ini.

Pemimpin Irak Saddam Hussein yang berkuasa penuh tak ubahnya ikan jambal roti yang digantung saat dijemur.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Pemuncak Klasemen Manchester City Kalahkan Bournemouth 4 Gol Tanpa Balas

Lihatlah Manuel Noriega, pemimpin militer Panama yang dilucuti Amerika Serikat, yang semula gagah dengan seragam penuh lencana dan tanda kepangkatan, menjadi sekadar narapidana biasa ketika fotonya tersebar ke seluruh dunia sebagai pesakitan yang tak ubahnya maling ayam.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait