DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Iyyas Subiakto: Prabowo Subianto Hanya Mampir

image
Prabowo Subianto (kiri) bersama SBY di Pacitan

Belakangan kita tahu dari perilakunya. Bahwa orang ini selalu bermuka dua dan berpura-pura. Jabatan wapres, akhlak tak beres.

Walau hanya dua periode, Jokowi menjadi sokoguru perpolitikan Indonesia yang sebenarnya. Dia tiang tengah pondasi Indonesia baru. Dia santun, sabar, tidak reaktif tapi strategik. Dia problem solver, bukan problem maker.

Kalah 2014, Prabowo tak putus asa. Dia yakin 2019 bisa menang vs Jokowi. Dia salah antisipasi. Kalau 2014 saja rakyat percaya Jokowi, bagaimana 2019, karena Jokowi makin tinggi.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Brighton vs Southampton, The Seagull Pastikan Diri Raih 1 Tiket Liga Eropa

Saat akhir 2018 kalau tidak salah kepuasan rakyat atas kinerja Jokowi mencapai 56 persen. Dasar itu salah satunya yang memenangkannya pada angka 55 persen di pilpres 2019. Ini fakta.

Angka-angka yang melekat pada Jokowi itu asli bukan mimpi Somad ang 5 kali.

2019 Prabowo kandas untuk 2x pilpres. Dia makin panas saja. Jakarta hampir membara. Banyak batu bata di ambulance gerindra. Tuhan masih sayang kepada Indonesia. Semua akhirnya reda. Jokowi memimpin periode kedua.

Prabowo masih uring-uringan, tapi bukan Jokowi kalau tidak bisa membuat lawan mati suri. Prabowo ditarik jadi Menhan, jabatan yang sesuai karena dia pernah di ketentaraan walau berhenti karena dipecat dengan tidak hormat. Yang penting Indonesia selamat.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris: West Ham vs Leeds, The Hammers Sukses Amankan 3 Poin, The White Diambang Degradasi

Prabowo bertahan di Menhan, tapi prestasinya pas-pasan. Lirikan matanya atas kekuasaan tak reda. Dia tetap melirik kesempatan bahwa kursi presiden harus bisa di raih. Untuk itulah walau dia di kabinet, dia membiarkan Fadli Zon sebagai oposan.

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait