Memilih Pemimpin Untuk Keluar dari Middle Income Trap Menuju Visi Indonesia Emas 2045
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 17 Mei 2023 17:50 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki potensi sangat besar untuk menjadi negara maju. Namun, Indonesia juga menghadapi tantangan yang tidak mudah, yaitu risiko terjebak kedalam middle income trap.
Middle income trap adalah kondisi di mana suatu negara mengalami stagnasi pertumbuhan ekonomi setelah mencapai tingkat pendapatan menengah, sehingga sulit untuk dapat naik ke tingkat pendapatan tinggi menjadi negara maju.
Menurut data dari Bappenas, Indonesia sudah terjebak sebagai negara berpendapatan menengah selama 29 tahun. Ini artinya, hanya tersisa 23 tahun bagi Indonesia untuk terbebas dari middle income trap sesuai dengan visi 2045.
Baca Juga: Berbagai Survei Terbaru Menunjukkan: Elektabilitas Ganjar Semakin Moncer
Namun, jalan untuk dapat mencapai target tersebut semakin sulit akibat adanya dampak pandemi Covid-19 yang telah menghambat pertumbuhan ekonomi. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, dari 190 negara di dunia, hanya kurang dari 20 di antaranya yang berhasil lolos dari middle income trap.
Salah satu faktor yang Indonesia hadapi sebagai penyebab terjadinya middle income trap adalah akibat dari rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM).
Maka Indonesia harus segera melakukan langkah-langkah strategis, terstruktur dan masif guna meningkatkan kualitas SDM, melalui penciptaan lapangan kerja yang produktif dan inklusif, serta melakukan reformasi struktural agar dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, serta berdaya saing.
Meningkatkan kualitas SDM adalah langkah penting untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia yang akan menjadi tulang punggung perekonomian. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan generasi muda kepada akses dan mutu pendidikan, kesehatan, dan nutrisi bagi seluruh lapisan masyarakat.
Selain itu, Indonesia tentu juga harus mengembangkan sistem pendidikan (perbaikan kurikulum pendidikan) serta pelatihan, yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan perkembangan teknologi.