Cerita Lama Era SBY tentang Skandal Pembelian Pesawat oleh Lion Air dan Rusdi Kirana
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 17 Mei 2023 10:10 WIB
Kala itu, Lion Air dan Boeing mengikat komitmen bersejarah dengan pemesanan pesawat tipe B-737 sampai dengan 380 unit. Rinciannya, sebanyak 201 unit pesawat jenis B-737 MAX dan 29 unit armada tipe B-737-900ER Next Generation senilai $21,7 miliar. Itu pesawat benaran, bukan pesawat mainan.
Belum selesai sampai di situ, pada Maret 2013, Lion Air Group juga menambah koleksi armada dengan memesan 234 unit pesawat Airbus A320 buatan pabrik Airbus. Dunia kedirgantaraan nasional maupun internasional gempar.
Presiden Prancis saat itu, Francois Hollande, turut menjadi saksi seremonial penandatanganan kontrak pembelian.
Baca Juga: AMDK Galon Guna Ulang Masih Jadi Pilihan di Banyak Kantor Pemerintah
Perjanjian dilangsungkan di Istana Elysee, Paris, Prancis. Pembelian ini membuat Lion Air Group merogoh kocek sampai dengan 18,4 miliar Euro atau setara Rp230 triliun.
Pada November 2014, Airbus mengirimkan tiga unit pertama A320 pesanan Lion Air Group. Pengiriman awal ini diperuntukkan bagi anak usaha Lion Air Group yaitu Batik Air.
Dan kegilaan itu masih berlanjut, pada November 2014, Lion Air Group juga mengikat kontrak pembelian 40 unit pesawat turboprop baru jenis ATR72. Nilai total pembelian pesawat jet tersebut menyentuh angka $1 miliar.
Prosesi penandatanganan kontrak disaksikan oleh Perdana Menteri Italia yang kala itu menjabat, Matteo Renzi. Seremoni pun digelar di kantor pemerintahan Italia yaitu Pallazo Chigi – Piazza Colonna.
Bagaimana mungkin, sebuah perusahaan swasta bisa sedemikian perkasa, Memiliki akses langsung ke tiga negara berbeda: AS, Prancis, dan Itali dalam waktu yang nyaris berurutan, tak berselang lama? Bagaimana mungkin, seorang Rusdi Kirana, bisa sedemikian perkasa?