Iyyas Subiakto: Jokowi Itu Singa, Jadi Dia Tidak Memimpin Anjing
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 14 Mei 2023 14:50 WIB
Kena gangguan supranatural atau kesambet, beda tipis sepertinya. Tapi kita sudah paham, jenis makhluk begini ini ya sebenarnya manusia jadi-jadian, atau manusia setengah jadi. Makanya kalau bicara, dia lupa diri bahwa dia itu tak seujung kuku hitam Jokowi.
Lha, sekarang sang pemimpin akan meninggalkan podium. Dia tak berlama-lama di sana. Dia bukan kelas rakus berkuasa, walau kita merasa masih membutuhkannya dua atau tiga periode lagi. Tapi dia jentel, karena tahu banyak yang kemecer.
Ada yang terus mau nyapres. Ada yang sampai menjual keturunan. Nenek moyangnya tiap hari diganti, semua demi ambisi. Lucu tapi ya nyata. Sampai sulit menyebutnya, ini jenis makhluk apa.
Baca Juga: Otorita Ibu Kota Nusantara dan Investor Dubai Teken Penanganan Limbah
Pak Jokowi membenahi, merefondasi, dan dia tahu tidak gampang mencari pengganti. Makanya dia harus jadi mentor yang benar, bukan sekedar mendampingi karena punya kepentingan pribadi.
Ganjar itu dimentori Pak Jokowi. Hasilnya kita lihat nanti. Rapornya sudah bisa dibaca angkanya. Kalau masih ada yang dibawah rata-rata, tidak apa. Bahkan kalau ada yang merah, biasa juga.
Semua proses akan berjalan. Nanti kita lihat, Ganjar maju jalan atau berhenti di tengah jalan, semua ada campur tangan Tuhan. Bukan karena lolongan suara jangkrik pinggir jalan.
Kita dorong kebenaran yang sudah diajarkan Pak Jokowi, baik dalam berpolitik, bersikap, dan tidak korupsi.
Baca Juga: Dokter Terawan Agus Putranto: Bagaimana Diabetes Dapat Menyebabkan Kematian
Ini yang harus diteruskan Ganjar, ditambah nanti sesuai kebutuhan. Tidak perlu juga mengatakan kita perlu perubahan. Semua harus jelas dan bertujuan, dan semua itu tidak bisa dicapai dengan omongan sambil rebahan.