Survei SMRC: Pemilih Kritis Menginginkan Capres yang Bisa Meneruskan Program Pemerintahan Presiden Jokowi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 09 Mei 2023 16:33 WIB
Hasil survei 25-28 April diketahui sebanyak 59 persen responden pemilih kritis ingin sosok Capres yang bisa melanjutkan program Jokowi, sedangkan 33 persen responden ingin capres mengubah program dan 8 persen responden lainnya tidak menjawab atau tidak tahu.
Deni juga menjelaskan bahwa preferensi publik kepada Capres yang melanjutkan program itu berhubungan dengan tingkat kepuasan publik kepada kinerja Jokowi.
Berarti, masyarakat yang puas dengan kinerja Jokowi cenderung menginginkan Capres yang bisa melanjutkan program, begitu pula sebaliknya.
"Kami melakukan cross tabulasi tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintah, dalam hal ini Presiden Jokowi, dengan preferensi terhadap calon presiden; ternyata ada asosiasi yang signifikan," katanya.
Selanjutnya, dari survei kedua pada 2-5 Mei 2023, ada 78,8 persen responden pemilih kritis yang merasa puas dengan kinerja Jokowi; sedangkan 18,1 persen responden lain merasa tidak puas dan 3,1 persen sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.
"Sehingga, ini menghasilkan nilai elektoral bagi calon yang mengusung tema keberlanjutan dibanding calon yang mengusung tema perubahan," ujarnya.
Pemilihan sampel dalam survei SMRC dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 925 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Margin of error survei diperkirakan sekitar 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Pendaftaran bakal capres dan cawapres dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.