DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Hukum Roux tentang Karate, Kenapa Karateka Kuat Fisik dan Mental

image
Dua karateka tokoh karate aliran Shotokan Masatoshi Nakayama (kiri) dan Hirokazu Kanazawa (kanan).

Jadi ada persyaratan berjenjang dan bertahap untuk penguasaan teknik-teknik yang sulit. Tidak bisa melompat.

Pada awal melakukan ketiga teknik tersebut biasanya badan karateka akan bergoyang tidak seimbang dan cenderung nyaris jatuh atau jatuh beneran.

Tetapi lama-lama tanpa disadari, setelah gerakan ke sekian ratus atau ribu kali (tergantung bakat dan keseriusan berlatih), ketiga teknik itu bisa dilakukan dengan smooth, full speed, strike the target (S3). Sempurna.

Skill S3 ini menandakan meningkatnya kemampuan kendali keseimbangan badan, yang biasanya tidak disadari kapan persisnya datang tercapai.

Baca Juga: Webinar Satupena Akan Diskusikan Pentingnya Kanon Literasi Bagi Bangsa

Itu berkaitan dengan perubahan fisiologis-sinerjis menetap pada beberapa persendian dan otot kaki-tangan-pinggul-bahu-leher, serta kimiawi cairan sumsum tulang belakang yang terhubung ke otak.

Rahasia di balik S3 ini adalah semangat dan serius berlatih alias persisten. Ini sejalan dengan wejangan orang tua dalam masyarakat (local wisdom) Jawa: "sopo wonge sing mbiasaake nahan luwih bakal entuk linuwih (siapa yang biasa menahan lapar akan mendapatkan kemampuan lebih)".

Skill S3 ini, langsung maupun tidak, tidak hanya bermanfaat untuk urusan urusan kesehatan dan beladiri tapi juga keselamatan, keamanan, dan produktivitas everyday life.

(Mengutip KOMNASTOL) ***

 

Halaman:
1
2

Berita Terkait