Sama Pernah Ditindas Soeharto di Era Orde Baru, PDIP dan PPP Tak Bisa Dipisahkan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 27 April 2023 11:34 WIB
Dan PPP menyambut hangat kehadiran Mega. Dia seperti memperoleh tempat perlindungan sekaligus dukungan moral bahwa dia tidak sendirian.
Dengan jalinan seperti itu, Mega seolah memberi kode atau isyarat kepada pendukungnya untuk memilih PPP pada pemilu 1997. Isyarat itupun disambut oleh akar rumput dengan menghadirkan kombinasi warna merah dan hijau dalam aksi-aksi kampanye.
Ya, PPP adalah rumah kedua bagi Mega. Bahkan sehari sebelum Mbah Maimoen Zubair berangkat haji untuk yang terakhir kali, beliau “berpamitan” langsung kepada Mega di kediamannya sekaligus “menitipkan” PPP.
Begitu emosionalnya hubungan antara Mega dan PPP. Dan itu ditunjukkan langsung oleh Mbah Maimoen, yang sangat paham detail-detail sejarah perjalanan partainya.
Tidak heran jika dalam dua Pilpres terakhir, Mega tidak rela meninggalkan PPP. Walapun ada saja upaya-upaya untuk memecah sejarah keduanya.
Sekarang, sejarah itu kembali terulang. Mega dengan PDIP-nya akan bergandeng tangan dengan PPP untuk mengusung Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.
Bagi PPP, memberikan dukungan untuk Ganjar Pranowo memang sebuah keniscayaan. Bukan saja karena Wakil Gubernur Ganjar di Jawa Tengah saat ini berasal dari PPP, tapi karena hubungan Ganjar dengan PPP memang sangat dekat dan personal.
Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: Borneo FC Rombak Lini Belakangnya dengan Korbankan Julio Cesar
Mertuanya merupakan anggota DPRD Purbalingga dari PPP selama 6 periode dan terakhir menjadi anggota MPR RI. Bahkan saat ini, kakak iparnya merupakan Ketua PC PPP Purbalingga.