Ini Alasan Anak Muda Zaman Sekarang selalu Ingin Healing
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 09 Agustus 2022 20:03 WIB
ORBITINDONESIA - Padatnya kegiatan sehari-hari sering membuat Anda kelelahan dan stres baik secara fisik dan mental, sehingga tidak jarang ingin libur dan healing.
Healing yang dikenal saat ini dapat diartikan sebagai waktu istirahat dan menghabiskan waktu sendiri selagi menjauh dari kegiatan sehari-hari.
Namun tahukah Anda jika tidak selamanya healing yang dilakukan tidak selamanya menyelesaikan masalah.
Baca Juga: Jangan Khawatir Jadi Gemuk, Beginilah Cara Ngemil Tapi Tetap Sehat
Apa yang menyebabkan anak muda saat ini selalu merasa butuh healing dan istirahat karena adanya perubahan zaman.
Dalam video kanal YouTube Satu Persen - Indonesian Life School, mengatakan jika generasi z adalah generasi yang paling kreatif sekaligus paling mudah sakit hati.
Saat ini orang tua memiliki kecenderungan untuk memenuhi apapun keinginan anak, orangtua saat ini juga menjadi lebih over-protective dan over-sharing.
Baca Juga: Profil PSHT yang Bentrok di Malang, Sejarah Didirikan sampai Falsafah Khas Jawa
Hal ini membuat orangtua mempunyai ekspektasi yang tinggi dan membuat anak jadi takut gagal dan terbebani.
Dalam video itu juga membahas jika healing hanya menunda masalah tapi belum tentu menyelesaikannya.
Healing dalam bahasa medis bisa disebut emotion focused coping, tindakannya mungkin sudah sering Anda lakukan seperti liburan, meditasi atau menulis diary.
Baca Juga: Kamis Nanti, Komnas HAM Periksa Irjen Ferdy Sambo
Maka untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi Anda harus menerapkan cara lain yaitu problem focused coping.
Yang artinya Anda harus menghadapi masalah yang ada dan harus diselesaikan, cari solusinya dan praktikan.
Jadi jangan terlalu fokus pada emotion coping dan cobalah lebih fokus dengan problem coping.
Baca Juga: Lagi, Presiden Jokowi Tegaskan Kasus Pembunuhan Brigadir J Wajib Diusut Tuntas
Ada beberapa riset yang mengatakan jika orang yang memiliki emotion focused coping lebih banyak, maka merekalah yang mengalami kesehatan mental.***