Renungan Ramadan: Mungkinkah Nenek Penjual Pisang Ini Meraih Lailatul Qadar
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 15 April 2023 17:28 WIB
Barangkali yang dimaksudkan adalah Lailatul Qadar. Malam yang konon lebih baik dari 1000 bulan. Para malaikat turun dari langit. Ke langit hati kita. Menyelesaikan segala urusan.
Allah melapangkan rejeki dan kemuliannya bagi yang dikehendaki. Pun mempersempit bagi yang dikehendaki pula. Rezeki sesuai kapasitas kita. Lantas siapakah yang mendapatkannya?
Baca Juga: Dikunjungi Pengurus DPN PKP Hasil Munaslub 2023, Try Sutrisno Beri Arahan Begini
Barangkali perempuan sepuh inilah yang mendapatkannya. Bukan karena ia ahli ibadah.
Bukan pula karena i’tikafnya yang kuat di masjid. Tapi dialah pelaksana dari yang katanya ‘hanya’ bisa Fatihah itu.
Kesungguhan i’tikaf yang luar biasa. Bertindak, berlaku, dan berpasrah dalam keriangan rasa. I’tikaf di masjid yang digelar dalam keluasan yang maha. Bukan masjid yang merupakan bangunan ibadah.
Kecintaannya yang sederhana dengan penyiapan wedang dan penganan bagi limapuluhan bocah selama puasa, sungguh bukan perkara mudah. Hanya cinta tuluslah yang bisa.
Aku jadi teringat pertanyaan teman, tentang pencapaian Lailatul Qadar. Benarkah memang ia turun di 10 hari terakhir malam ganjil? Maka, malam terbaik dari 1000 bulan bukanlah instan.
Baca Juga: Usai Dikritik Bima Yudho dan Viral di Media Sosial, Pemerintah Lampung Gercep Ngaspalin Jalan
Tak bisa dijujug dengan akhiran. Semua butuh proses karena karunia terindah butuh wadah.
Yang dibangun dengan mengais kebaikan, sebelum, selama dan sesudah Ramadhan.
Itulah sesungguhnya QODARAN. Selamat menjemput Lailatul Qadar, saudara-riku tercinta. ***