DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Jangan Benturkan Megawati dengan Mamah Dedeh

image
Mamah Dedeh

ORBITINDONESIA.COM - Pernyataan Bu Megawati Soekarnoputri yang mengkritisi ibu-ibu yang aktif di pengajian beberapa waktu yang lalu itu sudah sesuai konteksnya, bahwa banyak ibu-ibu pengajian yang lupa akan kewajibannya pada suami dan mengurus anak-anaknya di rumah.

Kata Megawati, mereka juga sibuk bikin baju seragam pengajian dan lupa akan kewajibannya untuk terus memperdalam Iilmu Islam yang sesungguhnya dan merealisasikannya dalam kehidupan sehari-harinya.

Menurut Megawati, karena di zaman sekarang banyak fenomena ibu-ibu pengajian (meski tidak seluruhnya) itu yang hanya senang ngumpul-ngumpul saja, bahkan ngerumpi kanan kiri.

Baca Juga: Yudo Andreawan Marah-Marah di Fasilitas Umum, dari Stasiun Manggarai hingga Klakson Mobil

Mereka akhirnya dimanfaatkan oleh orang-orang radikal dan politisi-politisi tak bertanggung jawab untuk menjadi pendengung-pendengung kebencian, radikalisme dan intoleransi.

Ceramah Mamah Dedeh yang banyak beredar di Medsos dan seolah ditujukan untuk menyindir Ibu Megawati itu, sebenarnya hasil editan orang yang tidak bertanggung jawab, yang hanya ingin menjatuhkan nama baik Ibu Megawati dan membenturkan keduanya yang merupakan representasi kekuatan Islam dan Nasionalis.

Padahal yang sesungguhnya terjadi Mamah Dedeh di video itu sedang menegur ibu-ibu yang hadir di pengajian Mamah Dedeh, yang waktu dalam sesi tanya jawab.

Ibu itu bertanya dan memperkenalkan dirinya sebagai Ibu Hajjah, lalu sepontan ditegur oleh Mamah Dedeh bahwa menyebut diri sendiri sebagai Hajjah atau Haji itu tidak benar, hingga Ibu tersebut menyadari kesalahannya.

Baca Juga: Ini Dzikir yang Dibaca Usai Shalat Lailatul Qadar pada 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Bagi Mamah Dedeh, haji itu Rukun Islam yang sudah seharusnya dilalukan oleh umat Islam yang mampu, baik dari sisi finansial maupun fisiknya. Pergi haji ke Tanah Suci itu ibadah yang tak perlu dipamer-pamerkan, apalagi kemudian dijadikan semacam gelar.

Masak orang pergi haji lalu mencantumkan Haji atau Hajjah di depan namanya. Itu pamer. Karena Haji/Hajjah itu bukan gelar.

Kalau gitu kenapa orang yang sholat, zakat dll. tidak dicantumkan juga sebagai gelar di depan namanya? Ada nggak yang menyebut dirinya Ibu atau Bapak Syahadat? Bapak/Ibu Sholat? Bapak/Ibu Zakat? Bapak/Ibu Puasa dll.?

Kalau mau mencantumkan namanya dengan Haji/Hajjah, harusnya mencantumkan pula Syahadat, Sholat, Zakat dan Puasa didepan namanya. Ini baru namanya konsistensi.

Baca Juga: Niat, Waktu, dan Tata Cara Melaksanakan Shalat Lailatul Qadar pada 10 Hari Terakhir Bulan Puasa Ramadhan

Jadi, baik Ibu Megawati maupun Mamah Dedeh merupakan dua perempuan yang sudah banyak berjasa untuk memperbaiki pemikiran dan mentalitas masyarakat Indonesia, khususnya kaum perempuan.

Kedua-duanya sudah banyak menginspirasi perempuan-perempuan Indonesia untuk lebih cerdas, pintar dan berdaya, tidak menjadi budak kasur, dapur dan sumur, tidak dibutakan dan ditulikan simbol-simbol keagamaan yang hanya menihilkan substansi agama dan keagamaan, serta yang dijauhkan dari realitas sosial yang harus disikapi secara lebih cerdas dan bijaksana.

Membenturkan Ibu Megawati dan Mamah Dedeh adalah dosa sosial yang akan merugikan generasi Perempuan Indonesia.

Oleh: Saiful Huda Ems (SHE), lawyer dan pengamat politik. ***

Berita Terkait