Esthi Susanti H: Simpati dan Empatiku Pada Bahai
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 14 April 2023 18:50 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Perjalanan Bahai di Indonesia telah berjalan panjang di Indonesia. Tercatat oleh google mulai tahun 1878.
Sebuah perjalanan yang tidak mudah karena di Indonesiapun juga alami persekusi, diskriminasi dan kekerasan. Di tahun 1962 agama Bahai ini dilarang oleh Bung Karno dengan larangan terhadap banyak praktek sosial lainnya.
Tahun 2000 Bahai diizinkan kembali beribadah oleh jasa Gus Dur dan Djohan Effendi. Ijin yang tertuang dalam Keputusan Presiden nomer 69 tahun 2000.
Baca Juga: China Bantah Telah Terapkan Zona Larangan Terbang Dekat Taiwan
Lalu tahun 2014 setelah melalui penelitian oleh balitbang kementerian agama maka dinyatakan bahwa agama Bahai bukan agama sesat.
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan menteri dalam negeri Gamawan Fauzi tentang sesat atau tidak agama ini. Menteri agama-Lukman Hakim Saifuddin menjawab pertanyaan ini bahwa Bahai bukan agama sesat berdasarkan hasil riset.
Sayang izin berpraktek agama Bahai belum diiringi oleh pelayanan sipil di bidang kependudukan sampai sekarang. Akibatnya ada suasana "horor" di pengikutnya.
Akibat masalah yang dihadapi itulah maka simpatiku tertuju. Kemudian aku menjadi berempati dengan adanya kesempatan mempelajari langsung dari pengikutnya.
Baca Juga: Update Kekuatan Gempa di Tuban Jadi Magnitudo 6,9 BMKG Sebut Ada Gempa Susulan
Banyak buku yang diterbitkan telah aku baca. Telah ikuti salah satu dari 9 perayaan keagamaan yang ada. Kali ini aku ikuti pelajaran tentang roh.