Hamid Basyaib: Pidato Penjara Anas Urbaningrum
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 13 April 2023 16:49 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Tidak banyak tokoh politik semujur Anas Urbaningrum. Ia dipenjara sekian tahun, dan ketika keluar disambut oleh ratusan massa pendukung, sahabat atau sekadar simpatisan.
Sebagian penyambut Anas Urbaningrum datang dengan aneka atribut HMI, seakan Anas identik dengan HMI dan seolah ia dihukum dalam konteks ke-HMI-an. Dan ia diminta berpidato di hadapan forum langka itu.
Panggungnya kuat: halaman penjara Sukamiskin, Bandung; tempat yang seabad lalu juga menjadi tempat penyekapan Bung Karno. Massa yang menyambutnya ingin mendengar pernyataan Anas Urbaningrum setelah lebih dari delapan tahun mereka tak mendengar sepatah kata pun dari dia.
Dan Anas Urbaningrum, yang terbelit kasus hukum dalam posisi sebagai ketua umum partai terbesar yang sedang berkuasa waktu itu, tidak memanfaatkan momen itu dengan baik.
Mungkin ia tidak menyadari magnitude peristiwa itu dari segi politik. Karena itu ia tak merasa penyajian pidato alakadarnya di sana merupakan kemubaziran yang patut disayangkan.
Dari 17 menit lebih durasi video yang beredar tentang peristiwa itu, saya hanya sanggup menontonnya kurang dari separuhnya. Isinya sepenuhnya formalitas, ucapan terima kasih kepada para penyambut dan teman-teman yang ia tahu bersimpati kepadanya, meski tak ikut hadir.
Terima kasih juga kepada “Bapak Kalapas dan jajarannya yang selama ini telah membina kami..”
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatasi Stres
Ia bilang: “Meskipun saudara-saudara semua berkumpul di halaman penjara ini, tapi percayalah, saudara-saudara semua, juga teman-teman yang tak hadir, bukan berada di halaman hati saya, melainkan selalu berada di relung-relung hati saya yang terdalam.” Sebuah metafora yang cukup puitis — a bit cheapy-poetic.