DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Membedah Pemikiran Denny JA tentang Kitab Suci di Pesantren Kampung Al Quran Pamijahan Bogor Jawa Barat

image
Pemikiran Denny JA Dibedah di Pesantren Kampun Al Quran di Pamijahan, Bogor, Jawa Barat.

Karena itu Gaus mengajak peserta mempertimbangkan gagasan Denny JA untuk mengapresiasi ribuan kitab suci yang diwariskan oleh 4.300 agama yang ada.

Jangan seperti kaum fundamentalis yang hanya memandang kitab suci sebagai kitab hukum, dan kaum sekuler yang melihat kitab suci sebagai dongeng.

Terhadap kitab-kitab suci, ujar Gaus, kita harus mengembangkan sikap yang inklusif. Tidak mungkin kita mengabaikan warisan peradaban dunia tersebut begitu saja.

Sebab di dalamnya ada harta terpendam yang mengajarkan mengenai hubungan yang kudus pada yang gaib.

Dalam hal ini, ujar Gaus, kita perlu mendengarkan pemikiran Denny JA yang sangat penting bahwa agama-agama adalah warisan kekayaan kultural milik bersama umat manusia.

Pandangan seperti ini adalah antitesis terhadap pandangan teologis bahwa agama-agama adalah kebenaran mutlak.

Sebab jika pemahaman mutlak seperti yang terus menerus diwariskan secara turun temurun, maka generasi masa depan akan mewarisi konflik agama.

“Sekarang sudah saatnya kita stop pandangan mutlak-mutlakan seperti itu, kita ubah paradigma. Mulai sekarang kita menggunakan paradigma dari Denny JA bahwa agama adalah warisan bersama yang harus kita hargai,” kata Gaus.

Pandangan fatalistik dan absolut terhadap agama dan kitab suci seperti yang diperlihatkan oleh kaum fundamentalis maupun kaum sekuler, hanya mempersempit ruang hidup kita di zaman yang ditandai oleh persilangan aktif di antara elemen-elemen budaya dan agama di kancah global.

Kitab Suci sebagai Narasi Sastra

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8

Berita Terkait