20 Tahun Invasi Irak: Negeri Saddam Hussein Hancur Dibom oleh AS, Tapi Dibangun Lagi oleh China
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 25 Maret 2023 15:25 WIB
Pasukan AS bersama koalisi menggulingkan rezim Saddam Hussein merebut kota-kota besar di Irak dalam waktu 3 minggu. Saddam ditangkap di luar kampung halamannya Tikrit, lalu diseret ke pengadilan dan divonis hukuman mati dengan cara digantung.
Invasi militer AS dan koalisinya telah menyebabkan 205 ribu orang meninggal, baik sipil maupun militer, selama 8 tahun dari rencana awal hanya 3 bulan. Ini menimbulkan bencana kemanusiaan.
Setelah 8 tahun invasi militer AS, koalisi hengkang dari Irak dan meninggalkan Irak yang sudah tidak berbentuk. Ini karena konflik sektarian meninggkat menjadi pemberontakan penuh. Sementara AS menguasai ladang minyak Irak.
Baca Juga: Wajah Musikus Indonesia Woro Widowati Mejeng di New York Times Square Amerika Serikat
Kemudian kelompok ISIS muncul dengan menyebarkan teror dengan bom bunuh diri, sementara perselisihan kelompok Sunni dan Syiah berlanjut.
Ini ironi negeri petro Irak yang kaya akan sumber minyak. Pasca 20 tahun setelah invasi AS dan Inggris, saat ini sebagian besar rakyat Irak hidup dalam kemiskinan. Bahkan untuk menyalakan listrik pun sebagian masyarakatnya tidak mampu.
Sehingga mereka frustrasi dan putus asa. Tidak ada masa depan. Sebagian rakyat berharap ada perubahan, namun perubahannya tidak hadir. Dalam kondisi itu, China hadir di Irak.
China meresmikan pembangunan 1.000 sekolah di negeri yang hancur itu atas permintaan pemerintah Irak. Perdana Menteri Irak membawa delegasi beranggotakan 55 orang berkunjung ke China untuk meminta China membangun kembali Irak.
Irak pun mengumumkan untuk bergabung ke dalam Belt Road Initiative (BRI). Presiden China Xi Jinping mengatakan, akan terus mendukung rekonstruksi ekonomi Irak dan membantu memulihkan sektor Industri, meningkatkan mata pencaharian masyarakat serta mencapai pembangunan berkelanjutan.