Dr HM Amir Uskara: Ramadan 2023 dan Kebangkitan UMKM Pascapandemi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 25 Maret 2023 15:59 WIB
Piter menambahkan, usaha kecil dari para pedagang mikro ini berdampak signifikan bagi perekonomian nasional. Hal ini mendorong konsumsi, produksi, perputaran uang, dan nilai tambah semakin baik.
Dampaknya luar biasa: kondisi ekonomi nasional pun tumbuh besar. Bahkan terbesar di antara 20 negara anggota G-20.
Dari data Kemenkop, kontribusi UMKM terhadap PDB dari tahun ke tahun terus bertambah. Tahun 2017, kontribusinya 57, %, tahun 2018 (57,8%), tahun 2019 (60,3%), tahun 2020 (37,3%), dan tahun 2021 (61,07%).
Terlihat tahun 2020, kontribusi UMKM terhadap PDB menurun karena saat itu pandemi sedang berada di puncak. Tapi begitu pandemi mereda, tahun 2021, sumbangan UMKM terhadap PDB naik tajam, 61,07% – lebih dari separuh PDB. Luar biasa.
Sumbangan UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja juga dari tahun ke tahun terus meningkat. Tahun 2017, tenaga kerja yang terserap 116,4 juta. Tahun 2018 (117 juta). Dan tahun 2019 (119,6 Juta).
Ini jauh lebih banyak dari penyerapan tenaga kerja oleh perusahaan besar nasional maupun multinasional. Daya serap tenaga kerja dari UMKM mencapai 97 persen dari daya serap tenaga kerja usaha besar nasional. Luar biasa.
Dari gambaran di atas, terlihat betapa pentingnya usaha kecil dan mikro di kancah perekonomian nasional. Dan Ramadan adalah momentum untuk kebangkitan UKM tadi.
Hebatnya, di bulan Ramadan ternyata tak hanya pelaku UMKM yang bangkit. Tapi juga arus uang ke daerah meningkat. Di bulan Ramadan sampai lebaran Idul Fitri, misalnya, jutaan pekerja migran pulang kampung atau mengirimkan uangnya kepada keluarganya di desa.
Baca Juga: Wajah Musikus Indonesia Woro Widowati Mejeng di New York Times Square Amerika Serikat