DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Mengenal Ritual Upacara Pagerwesi di Alas Purwo Banyuwangi, Jawa Timur: Punya Potensi Nilai Ekonomi

image
Selain miliki nilai budaya, upacara Pagerwesi juga miliki nilai ekonomi.

Warga secara tidak sengaja menemukan situs tersebut pada tahun 1967 dan akhirnya menggunakannya sebagai kegiatan keagamaan upacara Pagerwsi sejak tahun 1968.

Pelaksanaan ritual upacara Pagerwesi sendiri mempunyai tiga sesi utama, yakni Palemahan, Pawongan dan Kayangan.

Baca Juga: Prediksi Pertandingan Arsenal vs Crystal Palace, Peluang Perkokoh Posisi Puncak Klasemen Liga Inggris

Pada sesi Palemahan dilakukan dengan membuang sesaji ke tanah agar dimakan Betharakala.

Pawongan merupakan prosesi penurunan ilmu dari dewa di kahyangan dan Kayangan adalah penyampaian rasa syukur kepada dewa-dewa atas ilmu pengetahuan yang diberikan.

Pelaksanaan upacara Pagerwesi ini pun telah menarik wisatawan lokal untuk datang ke lokasi upacara menyaksikan jalannya upacara Pagerwesi.

Baca Juga: Silakan Dicoba, Minum Tiga Cangkir Kopi per Hari Bikin Otak Sehat

Bahkan dengan adanya kegiatan keagamaan Hindu ini membuat perekonomian di daerah Banyuwangi Jawa Timur meningkat.

Pasalnya, dengan datangnya ratusan hingga ribuan orang yang datang baik untuk mengikuti ritual, maupun hanya sekadar menyaksikan jalannya upacara Pagerwesi, tingkat okupansi hotel dan penginapan meningkat tajam.

Itulah sedikit ulasan ritual upacara Pagerwesi di kawasan hutan konservasi Taman Nasional Alas Purwo yang tak hanya menyimpan keanekaragaman hayati dan ekosistem saja, namun kekayaan budaya dan kearifan lokal.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait