Cek Lokasi Banjir Solo, Gibran Rakabuming Temui Kelompok Rentan Lansia hingga Anak, Begini Keluhan Warga
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 17 Februari 2023 17:08 WIB
ORBITINDONESIA- Puluhan ribu warga terdampak akibat banjir yang menggenangi Kota Solo.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming, di tengah situasi banjir Solo, tampak langsung menemui para pengungsi di Joyonyakan.
Gibran Rakabuming tampak berdialog menemui sejumlah pengungsi kelompok rentan seperti warga Lansia hingga Anak anak. Ia juga mendengar keluhan warga.
Baca Juga: Ribuan Warga Mengungsi Akibat Banjir Solo, Gibran Rakabuming Komplain ke BBWS: Hendaknya Koordinasi!
Dikutip Orbit Indonesia dari akun YouTube Solo Times, Gibran Rakabuming tampak menemui seorang Lansia yang membutuhkan pantauan kesehatan.
Kedatangan Gibran Rakabuming disambut gembira oleh para pengungsi. Para pengungsi mengeluh terkait air bersih, popok hingga obat obatan.
"Habis ini makan siang ya. Kalau ada apa apa bilang camat, biar dokter cek ke sini," kata Gibran, dikutip Jumat 17 Februari 2023.
Baca Juga: Kesaksian Banjir Solo di Pengungsian: Paling Parah Sejak Tahun 2007!
Gibran mengatakan, selain kebutuhan logistik, pihaknya akan memastikan kebutuhan popok anak, hingga obat yang dibutuhkan warga.
"Terutama logistik dan popok anak," katanya.
Puluhan ribu warga terdampak banjir Solo. Sebagian besar telah mengungsi ke tempat aman. Menanggapi banjir tersebut, Gibran Rakabuming langsung melakukan komplain kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Baca Juga: Gibran Belum Tetapkan Tanggap Darurat Bencana Banjir Solo Meski Puluhan Ribu Warga Terdampak
"Saya sudah komplain ke BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai), ini nanti ditindaklanjuti. Yang jelas kalau misalnya dapat limpahan air dari Wonogiri hendaknya koordinasi. Kami antisipasi lagi," kata Gibran Rakabuming dikutip Orbit Indonesia dari Antara, Jumat 17 Februari 2023.
Salah satu pengungsi Sriyadi mengatakan baru sempat beristirahat setelah ikut membantu petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengevakuasi warga lansia.
Ia mengaku sebelum akhirnya mengungsi ia belum sempat menyelamatkan barang-barang berharga di rumah.
"Soalnya kemarin masih jam kerja. Rumah dalam keadaan kosong, memang naiknya air cepat sekali. Air dari Kali Pepe masuk ke kampung cepat sekali. Sebagian besar warga belum sempat menyelamatkan barang-barang," katanya.
Ia mengatakan banjir kali ini termasuk cukup parah setelah tahun 2007 dimana pada saat itu terjadi banjir terparah di Solo. Bahkan pada saat itu warga harus mengungsi di Balai Kota Surakarta hingga satu minggu lamanya.***