Supriyanto Martosuwito: Orde Baru Membantai Muslim
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 12 Februari 2023 07:46 WIB
Para ulama NU dituduh memfitnah satu persatu diperiksa aparat, diintimidasi, untuk meruntuhkan mental mereka.
Ketika cara halus tidak bisa dipakai, maka cara yang lebih keras dilakukan, yaitu dengan melakukan tindakan militer.
Basis NU di daerah tapal kuda khususnya Banyuwangi mulai dijadikan target operasi. Kerusuhan massa pun dikobarkan.
Pada tanggal 10 Oktober 1996, terjadi kerusuhan anti-Kristen dan anti-orang keturunan Tionghoa di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Massa mengamuk, sebanyak 56 gedung terbakar (24 di antaranya gereja) dan beberapa korban meninggal.
Baca Juga: Leicester City Ngamuk, Bantai Tottenham Hotspur di King Power Stadium
Sementara di Tasikmalaya Jawa Barat, kerusuhan meletus pada 26 Desember, yang berawal dari aksi pemukulan polisi terhadap KH. Mahmud Farid. Dari kerusuhan ini, tercatat 70 bangunan rusak serta 107 kendaraan terbakar dan empat korban meninggal dunia.
Baik di Situbondo maupun di Tasikmalaya kaum minoritas Tionghoa menjadi korbannya baik jiwa maupun harta benda. Dan semuanyabuntuk menyudutan NU dn Gus Dur.
Munculnya "ninja-ninja" yang membantai guru ngaji, merupakan peristiwa kelam yang dikenang oleh sebagian besar warga nahdliyyin.
Tragedi pembantaian Banyuwangi pada 1998, menelan korban dengan catatan beragam versi. Ada perbedaan jumlah korban antara versi Pemkab Banyuwangi dan versi Tim Pencari Fakta (TPF).
Baca Juga: Brentford Sukses Tahan Imbang Arsenal di Hadapan Publiknya Sendiri