Saiful Mujani: Pendidikan Faktor Utama untuk Memperkuat Sikap Toleran pada LGBT dan Yahudi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 04 Agustus 2022 23:59 WIB
Sedang pemilih PDIP dan Golkar terbelah dalam menyikapi persoalan ini, 45 persen (PDIP) dan 46 persen (Golkar) setuju bahwa LGBT wajid dihargai sebagai manusia.
Saiful menyoroti massa pemilih PKB. Secara umum, pemilih PKB cukup inklusif dalam menilai hubungan antara agama dan negara. Mereka cenderung memperlakukan agama setara di hadapan negara.
Tapi untuk soal LGBT, ternyata pemilih partai ini memiliki sikap yang berbeda. Ada 56 persen massa pemilih PKB yang tidak setuju bahwa LGBT wajib dihargai sebagai manusia.
Baca Juga: Ini Cara Mengusir Polusi Udara Dalam Ruangan Agar Tetap Sehat di Rumah
Sementara untuk kasus Yahudi, secara umum, masyarakat Indonesia cukup menghargai orang Yahudi sebagai manusia.
Dari aspek pemilih partai, ada 82 persen pemilih Nasdem yang setuju dengan pandangan bahwa orang Yahudi wajib dihargai sebagai manusia, Demokrat 75 persen, PKB 68 persen, Golkar 65 persen, PDIP 62 persen, Gerindra 56 persen, PKS 54 persen, PPP 49 persen, dan PAN 26 persen.
Berdasarkan keanggotaan Ormas Islam, ada 44 persen anggota Nahdlatul Ulama (NU) yang setuju dengan pandangan bahwa LGBT wajib dihargai sebagai manusia, yang tidak setuju 50 persen.
Sementara ada 48 persen anggota Muhammadiyah yang setuju pandangan tersebut, yang tidak setuju 39 persen. Anggota organisasi masjid, 42 persen setuju, 55 persen tidak setuju. Anggota majelis taklim, 40 persen setuju, 57 persen tidak setuju.
Baca Juga: Jangan Anggap Enteng, Ini Cara Mengatasi Obesitas Pada Anak
Sementara ada 63 persen anggota NU, 63 persen anggota Muhammadiyah, 60 persen anggota organisasi masjid, dan 62 persen anggota majelis taklim setuju orang Yahudi wajib dihargai sebagai manusia.