Di Balik Penerbitan Buku Mustika Rasa Era Soekarno
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 06 Juli 2022 18:21 WIB
Kedua, untuk alasan kebinekaan, sekaligus kampanye untuk memaksimalkan bahan pangan, sesuai kebutuhan di masing-masing daerah. Seperti yang disampaikan J.J Rizal, ini karena Indonesia adalah negara yang penuh keragaman dan subur makmur.
Melalui Kumparan.com, Prof. Murdijati Gardjito menjelaskan, “Suatu hari, Presiden Soekarno berpikir kalau Indonesia negara yang makmur, namun bagaimana supaya bahan pangan ini bisa maksimal. Inilah awalan dicanangkannya Buku Mustika Rasa.”
Untuk penyusunan buku tersebut, Panitia Buku Masakan Indonesia pun dibentuk pada 1961, yang dibantu oleh Departemen Pertanian.
Baca Juga: Nathalie Holscher Belum Pulang, Sule: Pasrahkan kepada Yang Maha Kuasa
Tercantum dalam Mustika Rasa, para panitia menghimpun data melalui angket/survei kepada pamong praja, organisasi-organisasi perempuan, dan sekolah-sekolah kewanitaan dari berbagai penjuru Indonesia.
Proses pengumpulan data itu dimulai pada 1961, dan kemudian diterbitkan pada 1967.
Selain alasan politik, hal ini juga karena mengumpulkan seluruh resep yang ‘tercecer’ di berbagai daerah, lalu menyatukannya dalam satu buku, bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan, termasuk proses verifikasi, yang menyita banyak waktu, tenaga, dan biaya.
Resep-resep yang tertulis dalam Mustika Rasa dibagi menjadi beberapa golongan. Mulai dari makanan utama, lauk pauk basah berkuah, tidak berkuah, gorengan, bakar-bakaran, sambal, jangan, hingga minuman.
Baca Juga: Pemerintah PM Boris Johnson Terpuruk Akibat Krisis dan Skandal
Tak hanya itu, tata dapur yang baik, gizi, jajanan, dan serba-serbi ilmu tata boga lainnya, juga disebutkan dalam buku ini. Total, ada sekitar 1.650 resep masakan Indonesia yang terangkum dalam kitab kuliner ini.***