Ukraina Mendesak Agar Rusia dan Belarus Tak Diikutsertakan di Olimpide 2024 di Paris
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 04 Februari 2023 03:51 WIB
Huttsait menambahkan: "Sebagai opsi terakhir --tetapi saya perhatikan bahwa ini adalah pendapat pribadi saya-- jika kami tidak berhasil, maka kami harus memboikot Olimpiade."
Paris akan menjadi Olimpiade terakhir di bawah kepemimpinan IOC Thomas Bach, yang melihat warisannya setelah masa jabatan yang ditandai dengan perselisihan atas status Rusia. Pertama karena skandal doping yang meluas, dan sekarang karena perang di Ukraina.
Pandangan Bach dibentuk ketika dia adalah peraih medali emas Olimpiade di bidang anggar. Negaranya, Jerman Barat, mengambil bagian dalam pemboikotan Olimpiade 1980 yang dipimpin AS di Moskow atas invasi Soviet ke Afghanistan. Dia mengutuk keputusan itu sejak saat itu.
Rusia dengan hati-hati menyambut baik keputusan IOC untuk memberikannya jalan ke Olimpiade. Tetapi menuntut agar negara itu membatalkan syarat yang akan mengesampingkan para atlet yang dianggap "secara aktif mendukung perang di Ukraina".
Ketua Komite Olimpiade Rusia Stanislav Pozdnyakov, yang merupakan rekan setim Huttsait Ukraina di Olimpiade 1992, menyebut aspek itu diskriminatif.
IOC, yang sebelumnya merekomendasikan untuk mengecualikan Rusia dan Belarus dari olahraga dunia dengan alasan keamanan, sekarang berpendapat tidak dapat mendiskriminasi mereka hanya berdasarkan kewarganegaraan.***