Pemerintah Dinilai Belum Siap, Sopir Pertanyakan Keamanan Barang Saat Zero ODOL Berlaku
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 01 Februari 2023 14:45 WIB
ORBITINDONESIA - Para sopir truk mempertanyakan sistem keamanan dan kenyamanan barang-barang kelebihan muatan mereka, yang terpaksa harus diturunkan petugas di jembatan timbang saat diberlakukannya kebijakan Zero ODOL (Over Dimension Over Load).
Pasalnya, ada atau tak ada Zero ODOL, para sopir truk ini harus mempertanggung jawabkan muatan barang yang mereka bawa, agar tetap berada dalam kondisi tidak rusak sampai kepada para penerima barang.
“Kalau ada muatan kami yang terpaksa harus diturunkan karena kelebihan muatan, itu nanti yang bertanggung jawab untuk menjamin barang-barang itu tetap aman siapa?" tanya seorang pengemudi truk wanita asal Jawa Tengah, Ningtyas, terkait Zero ODOL.
Baca Juga: Haiyani Rumondang: Pengesahan RUU PRT Beri Kepastian Hukum
"Karena, pengemudi itu kan ada pertanggung jawaban moralnya terhadap barang-barang yang dibawa hingga sampai kepada si penerima. Apa petugas dan gudang-gudangnya sudah siap untuk itu,” ujar Ningtyas.
Dia mengatakan bahwa muatan yang dibawa para pengemudi itu beraneka ragam jenisnya. Mulai dari barang yang bersifat tahan lama, hingga barang-barang yang mudah busuk.
Sebagai contoh, dia yang sehari-harinya membawa muatan sembako seperti beras, jagung, kacang ijo, dan kedelai, pasti akan terkena kelebihan muatan setiap ditimbang.
“Nah, jika muatan sembako ini diturunkan di jembatan timbang nanti karena terkena kebijakan Zero ODOL, ada nggak yang bertanggung jawab untuk menjamin agar muatan saya itu tidak rusak atau busuk?” tukasnya.
Baca Juga: Penjelasan Gugatan Perkawinan Beda Agama di Indonesia yang Ditolak MK, Apakah Melanggar Hak Asasi Manusia
Jika tidak ada, lanjutnya, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas muatan tersebut, para sopir truk akan sangat dirugikan.
“Kami harus membayar ganti rugi atas kerusakan barang yang disimpan di gudang-gudang jembatan timbang itu. Ini kan ujung-ujungnya akan memberatkan pengemudi. Jadi, pemerintah harus memikirkan nasib pengemudi juga sebelum menerapkan kebijakan Zero ODOL ini,” ucapnya.
Sejauh yang ia ketahui, tidak ada tempat penyimpanan barang yang luas untuk barang yang harus diturunkan nanti.
Bukan itu saja, ada masalah lain yang juga akan berdampak serius. Ningtyas juga memastikan akan terjadinya antrean yang cukup panjang di jalan-jalan yang ada di sekitar jembatan timbang.
Baca Juga: Berani Selingkuhi Istri, Segini Gaji Kompol D yang Diterima Tiap Bulan