DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Berikut Ini Keunggulan Taufik Hidayat dari Lee Chong Wei Usai Kritik Soal Hall of Fame oleh BWF

image
Taufik HIdayat menjadi buah bibir di kalangan pecinta bulutangkis karena pernyataannya kepada Lee Chong Wei terkait Hall of Fame

 

ORBITINDONESIA.COM - Taufik Hidayat mendadak memberikan serangan tajam ke atlet legenda bulutangkis Malaysia, Lee Chong Wei.

Lee Chong Wei yang baru saja mendapatkan penghargaan Hall of Fame dari BWF mendapat kritikan Taufik Hidayat yang disebut belum pantas mendapatkan apresiasi setinggi itu.

Taufik Hidayat dan Lee Chong Wei pada masa jayanya memang dikenal penggemar bulutangkis sebagai rival abadi di atas lapangan.

Baca Juga: Berikut Ini Profil dan Prestasi Taufik Hidayat, Pebulutangkis RI yang dihujat karena menyerang Lee Chong Wei

Baik Taufik dan Lee Chong Wei sudah mengibarkan namanya di panggung olahraga bulutangkis tingkat dunia dan sudah banyak waktu bertemu di atas lapangan.

Taufik Hidayat berpendapat jika Lee Chong Wei belum memberikan gelar bergengsi kepada negara asalnya, sehingga belum saatnya untuk menerima Hall of Fame dari BWF.

Rivalitas Taufik dan Lee Chong Wei sendiri dimulai pada tahun 2001 di mana saat itu Taufik yang baru menginjak usia 21 tahun berhasil menekuk pemain asal negeri jiran pada lima pertemuan pertama.

Baca Juga: Thailand Open 2023: Ganda Marcus Kevin Gagal Melaju ke Final

Hingga akhirnya persaingan keduanya terus berlanjut selama jangka waktu 11 tahun dan bertemu sebanyak 23 kali di atas lapangan.

Beruntung Taufik tidak akan rugi mengeluarkan komentar tajam tentang penghargaan Hall of Fame, karena dirinya memang lebih unggul head to head dengan Lee Chong Wei.

Selama 23 pertemuan antara Taufik Hidayat dan Lee Chong Wei ini, atlet kelahiran Kota Bandung unggul sebanyak 8 kali pertemuan.

Baca Juga: UPDATE Kecelakaan Kereta Api di India: Evakuasi Korban Berakhir, Puluhan Perjalanan KA Batal

Lee Chong Wei bisa membuat Taufik Hidayat kewalahan mulai tahun 2007, memenangkan 14 kali dalam 17 duel berikutnya kala itu.

Rivalitas keduanya menularkan semangat olahraga kepada penggemar baik di Indonesia maupun di Malaysia.

Namun meskipun saling menjatuhkan di atas lapangan, Taufik menjalin pertemenan erat dengan Lee Chong Wei.

Baca Juga: Siaga Karhutla di Kalimantan, BPBD Tapin: Titik Rawan Ada di Area Lubang Tambang Batu Bara

Terutama saat keduanya terlibat dalam event melatih anak-anak dalam bermain bulutangkis masa depan.

Selain berteman dengan Lee Chong Wei, Taufik juga menjalin persahabatan dengan Lin Dan dari China dan Peter Gede Christensen dari Denmark.

Taufik mengawali karir profesionalnya sebagai atlet bulutangkis di klub SGS Elektrik Bandung dan terus menanjak menuju panggung olahraga tingkat dunia.

Baca Juga: Inilah Rekomendasi 5 Tempat Makan Murah Meriah dengan Menu Gudeg Khas Yogya Paling Terkenal di Yogyakarta

Di usia muda, Taufik berhasil meraih medali emas olimpiade Athena 2004 setelah mengalahkan tunggal putra dari Korea Selatan, Seung Mo Shon.

Taufik berhasil mengalahkan Lin Dan dan menjadi juara dunia pada 21 Agustus 2005 yang saat itu menempati peringkat 1 dunia kala itu.

Tidak hanya itu, Taufik juga mempersembahkan juara tunggal putra bulutangkis di Asian Games 2002 di Busan dan 2006 di Doha.

Baca Juga: Bawa 119 Prajurit dan Penumpang, KRI Teluk Hading 538 Milik TNI AL Terbakar, Begini Kondisi Kapal

Semasa karirnya di atas lapangan bulutangkis, Taufik ditakuti pemain lawan karena pukulan backhand smash miliknya yang kuat dan cepat.

Bahkan Taufik memegang rekor dengan pukulan backhand smash dengan kecepatan tertinggi di dunia.

Taufik menikahi Ami Gumelar, putri dari Agum Gumelar dan Linda Amalia Sari serta dikaruniai dua orang anak.

Baca Juga: 5 Merek Hp Realme dengan RAM 12 GB, Dukung Aktivitas Multitasking Dilengkapi Triple Camera dengan Hasil Apik

Setelah mengundurkan diri dari dunia olahraga, Taufik mendirikan pusat latihan bulutangkis yang diberi nama Taufik Hidayat Arena.***

 

 

 

 

 

Dapatkan informasi menarik lainnya dari ORBITINDONESIA.COM di Google News

Berita Terkait