Besok Gerhana Bulan Total 8 November 2022, Simak Mitosnya yang Datang dari Berbagai Belahan Dunia
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 07 November 2022 21:59 WIB
ORBITINDONESIA – Fenomena gerhana bulan total akan terjadi besok, Selasa, 8 November 2022 di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Fenomena gerhana bulan total tentu mengandung banyak kisah dan cerita, tak terkecuali mitos-mitosnya yang datang dari berbagai belahan dunia.
Berdasarkan banyak kisah, berikut OrbitIndonesia sajikan mitos-mitos seputar fenomena gerhana bulan total yang datang dari berbagai belahan dunia.
Baca Juga: PERHATIAN! Twitter Bakal Kenakan Biaya Langganan 8 dolar untuk Akun Terverifikasi alias Centang Biru
Simak artikel tentang mitos terkait fenomena gerhana bulan total yang akan terjadi Selasa, 8 November 2022 besok.
Fenomena alam saat Bumi, Bulan, dan Matahari berada pada satu garis lurus inilah yang kita sebut dengan gerhana. Baik itu gerhana bulan ataupun matahari.
Meski fenomena alam gerhana bulan total sudah bisa dijelaskan secara ilmiah oleh para ilmuwan, namun kisah-kisah yang bersifat mitos ini pun masih kerap kita dengar yang datang dari berbagai belahan dunia.
Baca Juga: Amir Uskara: Bravo, Ekonomi Indonesia Nomor 7 Dunia
Seperti apa saja kah mitos yang datang dari berbagai belahan dunia terkait fenomena gerhana bulan bulan total, berikut:
1. Gerhana adalah portal menuju kehidupan lebih baik
Kepercayaan ini masih ada di masyarakat India, terutama penduduk asli Amera. Mereka percaya, gerhana Bulan total membuka portal untuk masuk ke dalam kehidupan yang jauh lebih baik.
Sehingga ketika gerhana terjadi, hendaknya semua orang membersihkan energi tubuhnya dengan baik.
2. Bulan dan Matahari bertempur
Mitos yang lebih modern, adalah yang beredar di kalangan masyarakat Batammaliba di Togo dan Benin, Afrika.
Dalam mitos ini, Matahari dan Bulan bertempur saat gerhana, dan orang-orang akan mendorong mereka untuk berhenti.
Jadi ketika gerhana Bulan tiba, masyarakat Afrika akan melihatnya sebagai momen untuk bersama-sama menyelesaikan permusuhan dan kemarahan lama.
Baca Juga: Simak Ketentuan Shalat Gerhana Bulan Total Ini Agar Saat Diamalkan Jadi Keberkahan
3. Bulan diserang Iblis
Penduduk Mesopotamia kuno juga memiliki kepercayaan sendiri soal gerhana Bulan. Mereka percaya, gerhana terjadi lantaran Bulan diserang oleh sekawanan iblis.
Budaya tradisional mereka menghubungkan apa yang terjadi di langit dengan keadaan di Bumi.
Dan karena raja mewakili tanah dalam budaya Mesopotamia, orang-orang memandang gerhana Bulan sebagai serangan terhadap raja mereka.
Baca Juga: Denise Chariesta Mengaku Dipaksa Lakukan Ini di Lift Umum, Sampai Teriak Keras!
4. Gerhana bisa membahayakan ibu hamil
Mitos ini juga tersebar di beberapa wilayah di India, mengatakan bahwa baik gerhana Bulan maupun Matahari, sama-sama bisa mengancam keselamatan ibu hamil.
Itu sebabnya, ketika gerhana terjadi, banyak orang tua yang akan melarang anaknya yang tengah berbadan dua untuk keluar rumah.
Meski mitos ini patah di tangan sains, namun beberapa penduduk asli masih tetap mempercayainya.
Baca Juga: Dapat Doktor Honoris Causa dari Korea, Puan Maharani: Membangun Demokrasi dengan Nilai Kemanusiaan
5. Jaguar menyerang Bulan
Sedangkan dilansir dari National Geographic, suku Inca memiliki pemahaman sendiri soal gerhana Bulan.
Sebagaimana diceritakan oleh David Dearborn, peneliti dari Lawrence Livermore National Laboratory, California, Amerika Serikat.
Salah satu mitos yang beredar di suku kuno tersebut adalah tentang jaguar yang menyerang dan memakan Bulan sehingga menyebabkan gerhana.
Baca Juga: Waduh, Baru Sepertiga Kisah Aib RD yang Diungkap Denise Chariesta, Sisanya Siap Diumbar Tanpa Filter
Serangan kucing besar itu menjelaskan warna karat atau merah darah yang sering terjadi pada Bulan saat gerhana Bulan total.
6. Bulan dimakan hewan peliharaan
Mitos lainnya yang diceritakan oleh Hupa, suku asli Amerika dari California utara, memiliki akhir yang lebih bahagia.
Hupa percaya Bulan memiliki 20 istri dan banyak sekali hewan peliharaan. Sebagian besar hewan peliharaan itu adalah singa gunung dan ular, dan ketika Bulan tidak membawa cukup makanan untuk mereka makan, mereka menyerang dan membuatnya berdarah.
Baca Juga: Diduga Tebar Ujaran Kebencian, Ansor Maluku Laporkan Akun Twitter @FaizalAssegaf
Gerhana akan berakhir ketika istri Bulan datang untuk melindunginya, mengumpulkan darahnya dan memulihkan kesehatannya
Serangan kucing besar itu menjelaskan warna karat atau merah darah yang sering terjadi pada Bulan saat gerhana Bulan total.
Demikianlah beberapa mitos mengenai gerhana bulan dari berbagai belahan dunia.***