Kesaksian Banjir Solo di Pengungsian: Paling Parah Sejak Tahun 2007!
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 17 Februari 2023 15:46 WIB
ORBITINDONESIA- Berikut kesaksian salah satu pengungsi yang terdampak banjir di Solo di lokasi pengungsian.
Ratusan warga terdampak banjir Solo sudah mengungsi di Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, sejak Kamis 16 Februari 2023 sore.
Salah satu pengungsi Sriyadi mengatakan banjir di Solo saat ini merupakan yang terparah sejak banjir di tahun 2007.
Baca Juga: Banjir Solo, Lebih dari 10.000 Jiwa Terdampak, Sebagian Terpaksa Bertahan di Rumah
Sriyadi mengisahkan saat dirinya berada di pengungsian. Sementara Anak-anak terlihat bermain di pendopo Kantor Gandekan.
Selain itu terlihat pula se jumlah orang dewasa yang berbincang-bincang dan duduk-duduk di depan bangunan pendopo.
Salah satu pengungsi Sriyadi mengatakan baru sempat beristirahat setelah ikut membantu petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengevakuasi warga lansia.
Baca Juga: Kabar Duka, Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Indah Juanita Meninggal
"Baru selesai jam 02.00 WIB tadi. Ini saya baru istirahat, kerja sama dengan Tim SAR, BPBD, evakuasi barang tertinggal dan warga yang sudah tua," katanya, dikutip dari Antara, Jumat 17 Februari 2023.
Ia mengaku sebelum akhirnya mengungsi ia belum sempat menyelamatkan barang-barang berharga di rumah.
"Soalnya kemarin masih jam kerja. Rumah dalam keadaan kosong, memang naiknya air cepat sekali. Air dari Kali Pepe masuk ke kampung cepat sekali. Sebagian besar warga belum sempat menyelamatkan barang-barang," katanya.
Baca Juga: Wajar Pisang Goreng Jadi Dessert Top Kelas Dunia, Dulu Camilan Para Bangsawan dan Kaum Ningrat
Ia mengatakan banjir kali ini termasuk cukup parah setelah tahun 2007 dimana pada saat itu terjadi banjir terparah di Solo. Bahkan pada saat itu warga harus mengungsi di Balai Kota Surakarta hingga satu minggu lamanya.
Ketua Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) PMI Kelurahan Gandekan Ato Handiatmo mengatakan di lokasi yang sama juga ada dapur umum untuk mencukupi kebutuhan makan warga terdampak banjir.
"Kebetulan di sini ada KBD (Karya Bakti Daerah). Kami sekalian menyediakan dapur umum untuk suplai makan minum warga terdampak," katanya.
Baca Juga: Sandiaga Uno dan Pejabat Perdagangan Rusia di Indonesia Alexander Svinin Bertemu, Jajaki Kerja Sama
Meski demikian untuk akses suplai makanan masih menggunakan perahu dari BPBD dan PMI.
Sementara itu Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan akan segera memenuhi kebutuhan logistik yang dibutuhkan oleh para pengungsi.
"Nanti segera kami penuhi ya logistiknya. Keluhan lain, yang pampers, yang lain-lain ya. Ditunggu dulu ya," katanya.
Disinggung mengenai kurangnya jumlah perahu karet, ia akan koordinasikan dengan BPBD. "Iya, biar diurus BPBD," katanya***