Obrolan Politik: KPK, Sesudah Lucas Lalu Yohanes
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 15 Januari 2023 10:05 WIB
ORBITINDONESIA - "KPK mulai unjuk taring lagi Bib!"
"Siapa yang diborgol? Ada OTT baru ya?"
"Masih yang kemarin!"
"Lucas Enembe Gubernur Papua itu?"
"Ya, pembangkangannya selama beberapa bulan berakhir di tahanan KPK."
"O kupikir ada yang menyusul!"
"Mungkin saja. Kulihat olok-olok orang di Medson aneh-aneh aja."
"Olok-olok apa?"
"Katanya setelah Lucas baru Yohanes!"
"Ooo!"
"Bisa aja orang buat "pantun", pas lagi!"
"Tidak ada yang lebih baik kecuali menjauhkan diri dari segala penyimpangan dan korupsi. Itu pun kalau tidak mau dipermalukan KPK seperti itu."
Baca Juga: Anton Sudibyo: Prestasi Ganjar Apa, Ini Jawaban Saya
"Ada satu hal yang menarik perhatianku di kasus ini Bib. Apa benar begitu?"
"Tentang masalah apa..?"
"Ternyata hanya gara-gara nasi bungkus Pak Gub Papua menyerah pasrah kepada pemburu KPK."
"Itu kerja intel Bang. Menurutku ini berita paling heboh pekan yang akan berlalu ini."
"Bukan KDRT Ferry Irawan atas diri isterinya Venna Melnda?"
"Bagi pencinta film horor atau film adegan baku hantam yang penuh darah mungkin ya. Tapi tidak buatku!"
"Takut kelakuannya tertular?"
"Berkelahi kok sama isteri? Tidak jantan bangat suami seperti itu!"
"Justeru karena kejantanannya yang berlebihlah makanya KDRT di rumah tangga mereka terjadi Bib."
"Kita bicara berita yang lain ajalah!"
"Berita menarik lainnya apa kira-kira? Kalau aku tidak punya stok."
"Bu Puan Maharani mulai buka suara!"
"Tetap nekat maju di Pilpres nanti?"
"Lebih mengejutkan dari itu!"
"Wah, tentang apa Bib?"
"Calon Presiden dari PDIP tidak mesti dirinya. Berarti sudah menyadari tidak tersedia peluang itu bagi Bu Puan."
"Menariknya di mana?"
"Sangat mungkin Bu Mega sudah meminta Puan untuk bersabar di lain waktu. Kali ini biar yang lebih senior dulu."
"Yakin kau begitu..?"
"Yang menarik itu belum tentu pasti Bang.
"O kupikir sudah A satu. Soalnya sampai hari sikap Bu Mega masih misteri."
"Mungkin ini jawabannya..!"
(Heri Iskandar, Bengkel Opini Rakyat). ***