Waduh Kamaruddin Simanjuntak Ungkap Ferdy Sambo Ketakutan Dihukum Mati, Modusnya Sudah Terbaca
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 12 Desember 2022 10:43 WIB
ORBITINDONESIA- Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak kembali memberi pernyataan lantang terkait modus Ferdy Sambo dalam persidangan kasus pembunuhan Brigadir J.
Kamaruddin Simanjuntak mengungkap Ferdy Sambo sebenarnya ketakutan bila ia sampai dijatuhi hukuman mati. Modus Ferdy Sambo sudah terbaca Kamaruddin Simanjuntak.
Kamaruddin Simanjuntak menyebut, Ferdy Sambo membantah ikut terlibat menembak Brigadir J saat hadir sebagai saksi dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Baca Juga: Kamaruddin Simanjuntak Ungkap Teka Teki Perempuan Misterius yang Menangis di Rumah Ferdy Sambo
Bahkan Kamaruddin sudah menilai dari gaya Ferdy Sambo memegang mic.
Kamaruddin menilai bantahan Sambo yang dikatakan dalam persidangan karena Sambo takut dihukum mati dalam perkara kasus tersebut.
“Dia kan terdakwa. Terdakwa atau tersangka itu kan punya hak ingkar. Apalagi dia ancamannya kan hukuman mati,” ujar Kamaruddin saat dihubungi, Minggu 11 Desember 2022.
“Sebetulnya FS takut dihukum mati. Jadinya dia berusaha berbohong, padahal sebetulnya berbohong itu justru makin menjerat dia,” ucap Kamaruddin.
Baca Juga: Alasan Ferdy Sambo Tak Bisa Tahan Amarah Terungkap: Istri Saya Diperkosa Saat Sedang Tidur
Lebih lanjut, Kamaruddin menganjurkan kepada Sambo untuk lebih baik berterus-terang dalam memberikan kesaksian agar hakim lebih bersimpati dan tidak dipandang memberatkan.
“Justru sebetulnya lebih bagus dia berterus terang supaya hakim ada simpati. Kalau dia berterus terang dan mengaku salah karena berbelit-belit itu dipandang memberatkan kan gitu,” paparnya.
Dikatakannya, kebohongan Ferdy Sambo yang disebut Kamaruddin dapat dilihat dari gestur ketakutan Sambo dalam persidangan, seperti memegang microphone (mic) dengan dua tangan.
Baca Juga: Terungkap, Ferdy Sambo Marah Saat Dengar Jawaban Brigadir J Tidak Sesuai Harapannya
“Jadi perubahan-perubahan seperti itu lazim terjadi, karena kalau kita liat gestur tubuhnya kan dia juga ketakutan. Liat mukanya juga tidak segagah yang dulu lagi. Pegang mic-nya juga sampai dua tangan itu seperti orang yang lagi sangat ketakutan,” katanya.
Dapat dipahami sih, tapi sebetulnya lebih bagus dia berterus terang supaya jaksa dan hakim bersimpati demikian juga masyarakat dan wartawan,” tandasnya.***