Agenda Besar Bangsa Indonesia, Pemerintah Komitmen pada Rehabilitasi Hutan Mangrove untuk Tekan Karbon
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 16 Agustus 2022 14:49 WIB
ORBITINDONESIA - Presiden Joko Widodo (Jokowi). mendorong optimalisasi sumber energi bersih dan peningkatan ekonomi hijau. Hal tersebut menjadi salah satu agenda besar bangsa Indonesia.
Agenda besar bangsa Indonesia terkait sumber energi bersih tersebut disampaikan Jokowi dalam pidato Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT Ke 77 Proklamasi Kemerdekaan RI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022.
Baca Juga: Agenda Besar Bangsa Indonesia, Jokowi Sebut Nilai Ekspor Besi Baja Meningkat 18 Kali Lipat pada 2021
Dalam agenda besar bangsa Indonesia ini, Jokowi mengatkan bahwa persemaian dan rehabilitasi hutan tropis dan hutan mangrove serta rehabilitasi habitat laut harus terus dilakukan.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan agar hutan tropis, mangrove, dan habitat laut akan menjadi potensi besar pada penyerapan karbon.
Jokowi juga menerangkan, bangsa Indonesia juga harus dapat memanfaatkan energi bersih dari panas matahari, panas bumi, angin, ombak laut, dan energi bio yang akan melakhirkan industri penghasil produk-produk rendah emisi.
Baca Juga: Rencana Proyek Kapal Selam P 75I India Dianggap Tidak Realistis, Rusia Menarik Diri
“Kawasan industri hijau di Kalimantan Utara akan menjadi Green Industrial Park terbesar di dunia. Saya optimistis, kita akan menjadi penghasil produk-produk hijau yang kompetitif di perdagangan internasional,” ujarnya.
Upaya tersebut, kata Presiden, dapat langsung disinergikan dengan program peningkatan produksi pangan dan energi bio.
“Pemanfaatan kekayaan hayati laut secara bijak, akan menjadi kekuatan besar untuk produk pangan, farmasi, dan energi. Demikian pula dengan perkebunan kita, antara lain kelapa sawit, yang telah terbukti menjadi pemasok terbesar CPO dunia,” ujarnya.
Terkait pangan, Presiden menyampaikan pembangunan infrastruktur bendungan dan irigasi telah mendukung peningkatan produktivitas nasional. Dalam tiga tahun terakhir, Indonesia sudah tidak lagi mengimpor beras untuk konsumsi.
“Alhamdulillah, kita baru saja memperoleh penghargaan dari International Rice Research Institute, yang disaksikan oleh FAO, karena kita dinilai mampu mencapai sistem ketahanan pangan dan swasembada beras sejak tahun 2019,” ujarnya.***