DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Lewat Deklarasi Prabu, Budiman Sudjatmiko Cuci Dosa Sejarah Prabowo Subianto

image
Para mantan aktivis PRD mengecam Budiman Sudjatmiko, yang dianggap tidak peduli pada korban penculikan.

ORBITINDONESIA.COM - Deklarasi organisasi Relawan Prabowo Budiman Bersatu ("Prabu") di Semarang, Jumat, 18 Agustus 2023 lalu, menjadi bukti telanjang dukungan politik Budiman Sudjatmiko dan para pendukung organisasi tersebut kepada Prabowo Subianto.

Prabowo pernah terlibat dalam kasus penculikan aktivis 1998. Dukungan Budiman Sudjatmiko tersebut meneguhkan politik impunitas kepada calon presiden (capres) yang pernah terlibat dalam kejahatan HAM di masa lalu.

Aksi tak patut Budiman Sudjatmiko pun dinilai hanya menjadi pencuci dosa sejarah Prabowo di masa lalu.

Baca Juga: Opini Denny JA: JAKARTA MENANGIS

“Deklarasi tersebut bukan hanya menunjukkan Budiman mengkhianati kawan-kawan seperjuangannya, tapi juga mengkhianati keluarga korban penculikan, lebih dalam lagi, dia telah mengkhianati demokrasi dan nilai-nilai kemanusiaan," kata Petrus Hariyanto di Jakarta, Senin, 21 Agustus 2023.

"Manuver Budiman secara terang-terangan mendukung Prabowo adalah dukungan kepada penjahat HAM. Itu adalah langkah politik yang ingin menghapus jejak hitam pelaku pelanggaran HAM, meneguhkan politik impunitas,” kata Petru.

Petrus adalah mantan Sekjen Partai Rakyat Dekokratik (PRD), era ketika Budiman Sudjatmiko menjadi Ketua Umum.

Petrus menolak retorika Budiman bahwa langkah yang diambilnya adalah tugas sejarah. Prabowo, dianggap Budiman sebagai pemimpin strategis yang mampu mengemban tugas untuk memajukan Indonesia, siap menghadapi tantangan ke depan, berhadapan dengan negara-negara barat.

Baca Juga: PROFIL LENGKAP Haji Ciut, Crazy Rich Kalimantan Selatan yang Menggelar Resepsi Pernikahan Anaknya Dua Minggu

“Itu pembenaran Budiman saja, untuk melegitimasi bahwa berangkulan dengan penculik adalah keharusan sejarah. Itu bukti pragmatisme Budiman supaya bisa mendapatkan sesuatu ketika Prabowo berkuasa. Padahal belum tentu juga Prabowo menang," tegas Petrus.

Halaman:

Berita Terkait