Dwi Klik Santos: Buat Pendukung Ganjar, Jangan Biarkan Generasi Muda Kita Ahistoris
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 22 Juli 2023 12:00 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Kepada siapapun pendukung Ganjar Pranowo harus mau mencatat dan mematri di dalam hati, pesan dari capres yang didukungnya itu. Jangan melakukan kampanye dengan hoaks.
Menerjemahkan pesan dari Ganjar tersebut, sebaiknya para relawan memberikan pendidikan politik yang baik kepada seluas mungkin rakyat Indonesia.
Selain kebaikan-kebaikan dan keunggulan Ganjar, capres berambut putih tersebut sebagai calon masa depan Indonesia, sebaiknya juga dikisahkan pula peristiwa politik yang menjadi risalahnya bangsa Indonesia dalam melaksanakan pesta demokrasi.
Peristiwa Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 dan juga Pilpres 2019 sebaiknya juga dijadikan materi, agar masyarakat paham, bahwa kisruh dan rusuh dalam pesta demokrasi itu munculnya dari mana.
Kekisruhan dalam Pemilu itu tidak terjadi jika cagub dan capres yang diusung menjadi panutan dan teladan bagi para pendukungnya. Karena bagaimana pun ia menjadi pusat perhatian dan sentral dari apa yang harus dilakukan para pendukung dan calon pemilihnya.
Maka, menjadi relevan apa yang terus dipesankan Ganjar kepada para relawannya. Ia mau ditunjuk menjadi capres, hanya karena memang ia bermodalkan kejujuran belaka. Sebuah modal intelektual berdasarkan rekam jejak kepemimpinan yang selama ini pernah dijalaninya.
Jika justru kemudian, ia dipublikasikan secara hoaks, itu malah paradoks nilainya. Untuk memperjuangkan apa?
Capres yang pendukungnya suka mengumbar hoaks terkait keberadaan capres yang didukung. Apalagi menyerang capres lain dengan fitnah dan kebohongan yang sarkas, jelas itu buruk.
Memberi bukti bahwa sebenarnya para pendukung si capres itu tidak pede alias tidak yakin bahwa, capres yang didukungnya itu punya kepantasan menjadi presiden.
Sebarkan aura kebaikan se-realistis dan sebanyak mungkin. Itu baru optimis. Menunjukkan kepercayaan-diri yang fair dan elegan. Menunjukkan optimisme si capres, juga semua relawan dan simpatisan pendukungnya.
Tetapi pada akhirnya, kita juga tidak boleh tinggal diam. Jika memang data-data hoaks itu terlampau memenuhi layar medsos disebar oleh pendukung capres yang culas dan pecundang itu. Maka, yang harus dilakukan adalah memberikan pendidikan politik dengan data yang objektif kepada publik.
Baca Juga: Prediksi Skor Pekan Ke 4 BRI Liga 1, Bhayangkara FC Melawan Persikabo 1973, Incar Kemenangan Perdana
Terutama kepada generasi muda kita. Kepada kaum Gen Z yang baru punya pengalaman dalam memilih presiden. Harus kita berikan juga data-data sahih yang menjadi sejarahnya para capres yang akan bersaing di Pilpres 2024 nanti.
Jangan sampai anak-anak muda ini ahistoris. Dipisahkan pemahaman mereka dengan realitas yang ada. Jangan sampai terlampau kenyang memakan agitasi yang justru berlumur hoaks.
Jangan relakan para muda kita itu justru melahap sampah-sampah yang akan meracuni pikirannya untuk mendapatkan kebenaran yang aktual sebagai bahan yang baik untuk menentukan pilihannya dalam berpolitik.
Mari dekati kaum muda kita dengan cinta. Memberikan data yang baik dan objektif agar mereka nanti tidak merasa bersalah, jikalau telah mendukung capres yang salah.
Bahkan merasa bangga karena bisa memberi kontribusi, jika ia telah memilih capres yang dianggapnya baik dan jujur itu kemudian menjadi pemenangnya.
Gen Z dan generasi apapun pasti menginginkan Presiden yang baik dan jujur. Nah, mari kita berikan data yang baik kepada mereka. Jangan justru meracuninya dengan menanam hoaks di kepala mereka.
(Oleh: Dwi Klik Santos) ***