Nikmatul Sugiyarto: Kenapa Anies Takut Cawe cawenya Jokowi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 03 Juni 2023 10:25 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Anda tahu kan rasa cemburu? Seperti halnya yang sedang terjadi pada Anies dan antek-anteknya. Kejadian ini berawal dari kedekatan Jokowi pada capres ataupun politisi yang masuk dalam bursa capres dan cawapres 2024, kecuali Anies Baswedan.
Menurutku, Jokowi ini masih kecewa dengan yang Anies lakukan terhadap DKI Jakarta selama 5 tahun kepemimpinannya. Karena bukannya meneruskan apa yang digarap Jokowi dengan baik, justru yang dilakukan Anies jauh dari harapan Jokowi.
Masalah utama banjir ibukota, jauh dari upaya penyelesaian yang sudah dirintis Jokowi - Ahok. Bukannya meneruskan normalisasi sungai, Anies justru merusak infrastruktur dengan sumur resapan yang tidak berfungsi dengan baik.
Baca Juga: Jisoo BLACKPINK Absen Manggung di Jepang Setelah Terkonfirmasi Positif Covid 19
Sebaliknya, dengan tonjolan sumur resapan di jalan ibukota justru banyak mencelakai pengendara yang sedang melintas. Itu baru satu program saja, masih banyak kegagalan yang dilakukan Anies terhadap rakyat di ibukota. Presiden mana yang tidak sedih ketika rakyatnya dicurangi begitu?
Janji Anies banyak yang diingkari, seperti halnya Rumah DP 0 persen, reklamasi pulau, masalah tanah, penggusuran dan masih banyak lagi. Banyak dampak buruk dari ketidakbecusan Anies bekerja ini. Kemiskinan di ibukota bukannya menyusut justru naik.
Bagaimana dengan persoalan pendidikan di dalamya, apalagi dia mantan menteri pendidikan? Jakarta menjadi peringkat pertama tingkat anak putus sekolah dasar tahun 2020/2021. Bukannya untung, Jakarta justru buntung di tangan Anies.
Janji manis tanpa realisasi atau malah menimbulkan kegagalan itu, ia banyak mendapat julukan dari berbagai pihak. Mulai dari gubernur terbodoh versi Google, perangkai kata ala netizen, hingga pembual terbaik dari LBH Jakarta.
Itu baru satu provinsi, bayangkan jika benar orang-orang seperti Anies yang hanya mengincar kekuasaan ini memimpin 38 provinsi. Apa jadinya? Akan banyak kerusakan, tidak ada yang bisa menjamin jika keberlanjutan Indonesia maju berjalan setelah eks gubernur DKI itu terpilih.