DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Prabowo Sowan ke Solo Bertemu Jokowi, Betulkah Prabowo Akan Dibujuk Jadi Cawapres Ganjar

image
Prabowo Subianto saat mengunjungi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kediamannya di Sumber, Kota Solo, Jawa Tengah (Jawa Tengah).

ORBITINDONESIA.COM – Banyak pengamat berspekulasi, mengapa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bergegas terbang ke Solo, untuk bertemu Presiden Jokowi pasca deklarasi Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDIP.

Ada dugaan, Prabowo bertemu Jokowi di kediamannya di Solo untuk mempertanyakan komitmen dukungan Jokowi terhadap Prabowo, yang ingin maju sebagai capres di Pilpres 2024. Secara konkret, Gerindra sudah berkoalisi dengan PKB untuk mengusung Prabowo.

Berbagai pernyataan Jokowi beberapa waktu lalu memang terkesan memberi angin dukungan pada Prabowo. Bahkan Kepala BIN Budi Gunawan mengatakan, sebagian “aura” Jokowi sudah pindah ke Prabowo.

Baca Juga: Bima Yudho Kembali Viral, Kali Ini Karena Sebut Megawati Soekarnoputri 'Janda', Begini Reaksi Kesal Netizen

Namun, politik memang sangat cair. Pada Jumat, 21 April 2023, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendeklarasikan Ganjar sebagai capes yang akan diusung PDIP untuk Pilpres 2024.

Dalam acara deklarasi itu, Jokowi hadir secara daring dan memberikan dukungan pada pencapresan Ganjar. Jokowi terbang dari Solo ke Jakarta khusus untuk acara itu. Ini mengindikasikan, dukungan Jokowi itu serius.

Perkembangan ini tentu mengubah konstelasi politik pilpres, termasuk soal dukungan untuk Prabowo. Sebagai kader PDIP yang kepresidenannya didukung PDIP, dukungan Jokowi tampaknya lebih berat ke Ganjar daripada Prabowo.

Dalam situasi seperti ini, sangat kecil kemungkinan Jokowi akan berbalik arah mendukung Prabowo sebagai capres. Dukungan Jokowi ke capres Ganjar tampaknya sudah final, tak akan bergeser lagi.

Baca Juga: Freddy Thie, Bupati Keturunan Tionghoa Pertama di Tanah Papua

Hubungan Jokowi dan Ganjar tampaknya memiliki chemistry tersendiri. Ganjar tampaknya diyakini Jokowi bisa menjadi penerus, yang mempertahankan visi dan program-program Jokowi.

Maka alternatif yang masih terbuka bagi Prabowo sekarang paling banter adalah mengharap dukungan Jokowi, untuk menjadikan Prabowo sebagai calon wakil presiden (cawapres) buat Ganjar.

Masalahnya, apakah Prabowo sendiri mau jadi cawapres? Prabowo sudah berjuang bertahun-tahun di Pilpres 2014 dan 2019 untuk menjadi Presiden, bukan Wapres.

Dan jika betul bahwa Jokowi ingin membujuk Prabowo, supaya mau menjadi cawapres mendampingi Ganjar, apakah ini sudah dikonsultasikan dengan Megawati? Apakah Megawati akan setuju? Belum tentu.

Baca Juga: Simak Prediksi Pertandingan Bournemouth vs West Ham di Pekan ke 32 Liga Inggris, Malam Ini WIB

Sebaliknya, jika Prabowo dijadikan capres dan Ganjar menjadi cawapresnya, Prabowo pastinya mau. Tetapi Megawati akan menolak keras, karena secara faktual suara PDIP di parlemen lebih besar daripada Gerindra.

Elektabilitas Ganjar juga dianggap lebih tinggi daripada Prabowo. Lantas, mengapa PDIP dan Ganjar harus mengalah pada Gerindra dan Prabowo, dan ditempatkan di posisi nomor 2 (cawapres)? Di sini, logika politiknya tidak nyambung.

Dalam analisis ini kita belum memperhitungkan posisi partai-partai lain yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Mereka selama ini mengaku solid di bawah komando Jokowi.

Sikap dan dukungan mereka tentunya juga akan berpengaruh pada peluang Prabowo di Pilpres 2024.***

Silakan simak berita lain ORBITINDONESIA.COM di Google News.

Berita Terkait