Politik Jalan Tengah, Cara Ganjar Pranowo Meredam Bola Panas Israel vs Palestina
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 25 Maret 2023 19:05 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Perhelatan Piala Dunia U20 Indonesia memunculkan dua kutub berbeda di masyarakat. Kelompok pertama menginginkan event ini harus berjalan apapun yang terjadi. Kelompok satunya mencoba mengganjal penyelenggaraan karena tidak mau Israel bermain di Indonesia.
Nah kelompok kedua sudah bisa diduga siapa. Mereka adalah kelompok PKS, eks FPI/HTI, dan kaum oposan yang apa-apa selalu dikaitkan dengan agama. Apalagi terkait Israel.
Tiba-tiba muncullah sebuah berita. Ganjar Pranowo Tolak Israel Main di Indonesia. Mengejutkan memang. Terutama bagi pendukung pemerintah.
Baca Juga: Kenapa Alshad Ahmad Terpaksa Nikahi Nissa Syifa, Begini Keterangan dan Alasan Lengkapnya
Mereka tidak mengira Ganjar ikut bersuara keras. Sebagian kecewa. Ganjar dinilai ikut-ikutan berpihak pada kadrun-kadrun yang menentang pemerintah.
Namun yang tidak banyak diketahui orang. Situasi sebenarnya lebih panas dari yang terlihat di permukaan. Ada skenario dari tangan-tangan tak kelihatan yang akan memicu kerusuhan horisontal.
Isu Israel-Palestina dimanfaatkan untuk mengganggu stabilitas nasional. Chaos. Tujuannya tidak hanya menggagalkan Piala Dunia U20 tapi juga menggagalkan Pemilu 2024 bahkan meruntuhkan negara.
Nah di sinilah Ganjar mengambil peran. Ia turun gelanggang. Tepat berada di tengah. Mungkin terlihat seolah-olah berada di kubu penentang pemerintah. Namun sejatinya keberadaan Ganjar menghambat pergerakan kaum oposisi.
Baca Juga: Inilah Jadwal Penjualan Tiket Konser Solo Suga BTS di ICE BSD
Dengan adanya Ganjar maka kelompok-kelompok yang mau menyerang harus berhitung sekian kali.
Lebih jelasnya begini. Semula orang-orang yang menolak Israel itu satu kubu: kadrun dan oposisi. Mudah bagi mereka untuk menyatukan kekuatan membuat satu gelombang besar. Misalnya mengarahkan isu ini menjadi sentimen agama untuk memicu kerusuhan nasional.
Namun tiba-tiba ada Ganjar bersama PDIP yang ikut menolak Israel. Jelas bahwa Ganjar tidak satu frekuensi dengan kaum oposan.
Ganjar kemudian membelah gerakan penolak Israel ini dengan membawa muatan baru. Bukan terkait agama. Namun terkait ideologi nasional, Bung Karno, dan politik anti penjajahan Indonesia yang termuat dalam pembukaan UUD 1945.***
Silakan simak berita lain ORBITINDONESIA.COM di Google News.