Maju Cawapres Dampingi Anies, Pengamat Sebut Hanya Sedikit Warga NU yang Dukung Cak Imin di PKB
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 07 September 2023 08:16 WIB
ORBITINDONESIA.COM- Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai hanya sedikit warga NU di Indonesia yang mendukung Muhaimin Iskandar atau Cak Imin maju sebagai Cawapres, mendampingi Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang.
Alasan ini tentu bukan tanpa dasar. Dia menilai ada beberapa penyebab warga NU di Indonesia tidak memilih Cak Imin.
Pertama, warga NU menilai Cak Imin masih kalah tenar dengan nama-nama bakal capres lain seperti Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Baca Juga: Fokus Layani Rakyat, Ganjar Pranowo Tak Punya Rumah di Semarang, Kini Menginap di Rumah Kakaknya
"Muhaimin masih kalah tenar dengan nama-nama lain karena basis pemilih PKB, misalnya, lebih memilih Ganjar. Karena orang NU dengan PDI Perjuangan memiliki hubungan yang bagus," kata Adi dikutip Orbit Indonesia dari Antara, Kamis 7 September 2023.
Bahkan dia menyebut, auara warga Nahdliyin di PKB tidak akan solid mendukung pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin.
Dia menjelaskan, secara statistik 85 persen penduduk Indonesia beragama Islam, dan sebanyak 40-45 persen mengaku sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama (NU).
Baca Juga: Ekspresi Data Denny JA: Mayoritas Publik tidak Setuju dengan Prinsip Presiden sebagai Petugas Partai
"Lalu kalau lihat suara PKB di Pemilu 2019 sebesar 9,69 persen. Jadi kalau ada 45 persen bagian dari NU dan mayoritas jadi ada sekitar 35 persen tidak memilih PKB, namun ke partai lain," kata Adi.
Dia mengatakan dari suara PKB sebesar 9,69 persen itu, tidak bisa dikonversikan kepada Cak Imin.
Hal itu menurut dia, karena elektabilitas Cak Imin hanya 1-2 persen sehingga ada gap antara pemilih PKB dengan Cak Imin.
Baca Juga: Perkumpulan Penulis Satupena Akan Diskusikan Hypnowriting, Seni Memengaruhi Lewat Tulisan
"Ada jarak pemilih PKB yang tidak memilih Muhaimin. Dan pemilih NU tidak harus memilih Muhaimin," ujarnya.
Kedua menurut dia, warga NU mulai mendukung Prabowo karena terindikasi calon tersebut dekat dengan Jokowi.
"Sebelum deklarasi Anies-Muhaimin, Gerindra berkolaborasi dengan PKB namun setelah pisah, apakah Prabowo tetap mendapat dukungan dari warga NU atau tidak," katanya.
Karena itu menurut dia, menjadi tantangan bagi Cak Imin sebagai cawapres pendamping Anies untuk mengkonsolidasikan kekuatan politik NU dan PKB.
Langkah itu menurut Adi sangat penting karena kondisi PKB dengan PBNU terlihat berkonflik, sehingga akan berpengaruh terhadap perolehan suara partai tersebut.
"Dalam kondisi solid (PKB-PBNU) perolehan suara PKB 9,6 persen. Lalu sekarang PKB itu terlihat berkonflik dengan PBNU," ucapnya***