ACT, Tempo dan Kita
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 09 Juli 2022 16:20 WIB
Oleh: Meilanie Buitenzorgy
ORBITINDONESIA - Rabu lalu, Mas Agung Sedayu dari majalah Tempo mewawancara saya lewat WA call. Tentu saja, terkait masalah Surau Sydney yang saya angkat di medsos dan memviral selama dua minggu lalu.
Dari wawancara tersebut saya sudah mbathin, ini frame-nya TEMPO bakal fokus ke ACT nich.
Seminggu sebelumnya lagi, seorang sesepuh Minang di Sydney telpon saya. Saya tidak begitu kenal beliau. Cuma pernah berinteraksi di WAG kegiatan halal-bihalal Cruise.
Ibu-ibu berusia 70 tahun yang belakangan saya tau sangat nasionalis dan geram dengan “rupa-rupa program jualan agama” ini bertanya apa benar tulisan soal Surau Sydney itu tulisan saya.
“Saya dapat ini dari WA dari teman saya di Jakarta. Teman saya ini masih sepupuan dengan Ibu Megawati PDIP”. Di situlah saya makin mudheng tulisan saya itu sudah sampai kemana-mana.
Selama bertahun-tahun “kebobrokan” ACT cuma muncul lamat-lamat di media sosial dan media-media online pinggiran. Rasa-rasanya belum pernah dikupas media mainstream.
Maka dari itu, dalam serial tulisan saya soal Surau Sydney juga saya tidak banyak menyorot ACT. Karena saya belum dapat referensi yang benar-benar valid.
Baca Juga: Horoskop Percintaan Zodiak Cancer 9 Juli 2022: Segera Introspeksi Sikap Anda Sebelum Terlambat