Keruntuhan Silicon Valley Bank, Dampak Kripto dan Undang-Undang Penyeimbangan Fed
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 15 Mei 2023 07:15 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Dunia keuangan berada dalam kekacauan setelah runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB), salah satu dari tiga bank besar yang melayani industri kripto bersama Silvergate dan Signature Bank.
Peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya ini tidak hanya memengaruhi sektor perbankan tetapi juga pasar kripto, yang menyebabkan perubahan signifikan dalam operasi industri dan tindakan pemerintah.
Pada artikel ini, kita akan membahas implikasi dari keruntuhan Bank SVB, dampaknya terhadap pasar kripto, dan tindakan penyeimbangan Federal Reserve yang halus untuk menjaga stabilitas keuangan sambil memerangi inflasi.
Baca Juga: Brighton Hancurkan Arsenal di Emirates Stadium, Mimpi The Gunners Juara Liga Inggris Nyaris Lenyap
Runtuhnya Bank SVB telah mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh industri keuangan, khususnya di ruang crypto. Platform crypto utama, seperti Coinbase dan Binance, masing-masing menangguhkan sementara konversi USDC-ke-USD dan konversi otomatis USDC ke BUSD.
Proyek lain, seperti AAVE, BENQI, dan Trader Joe, mengambil tindakan untuk melindungi platform mereka dengan membekukan atau menjeda USDC dan pasar terkait. Perusahaan yang terkait dengan SVB, termasuk Circle, Roku, BlockFi, dan Roblox, juga menghadapi tantangan yang signifikan.
Silvergate dan Signature Bank – dua bank utama untuk perusahaan crypto – juga mengalami masalah yang sama. Silvergate mengumumkan akan menghentikan operasi dan melikuidasi banknya, sementara Signature Bank disita oleh regulator perbankan.
Dengan SVB memiliki sejumlah besar startup kripto dan VC sebagai pelanggan, kegagalan trifecta perbankan kripto ini telah menyebar ke pasar stablecoin.
Pemerintah federal turun tangan untuk menjamin semua simpanan untuk deposan SVB dan Signature, menambah kepercayaan dan memicu reli kecil di pasar crypto.
Namun, peristiwa ini menyoroti kerentanan stablecoin, karena USDC untuk sementara kehilangan pasaknya dan stablecoin lain seperti DAI mengalami fluktuasi nilai.
Tanggapan industri terhadap keruntuhan SVB sangat cepat dan tegas, dengan perusahaan, regulator, dan pejabat pemerintah bekerja sama untuk menstabilkan situasi.
Federal Deposit Insurance Corp. (FDIC) memfasilitasi resolusi SVB Bank, dan Federal Reserve mengumumkan Bank Term Funding Program (BTFP) untuk mendukung bisnis dan rumah tangga Amerika.
Federal Reserve menghadapi tantangan memerangi inflasi sambil menghindari krisis keuangan menyusul runtuhnya Bank SVB. Bank sentral telah mengumumkan BTFP, memberikan pinjaman satu tahun kepada bank, serikat kredit dan lembaga keuangan lainnya yang menawarkan agunan.
Program ini memungkinkan The Fed untuk memenuhi perannya sebagai lender of last resort, memastikan stabilitas sektor perbankan sambil terus memerangi inflasi.
Kesimpulan
Runtuhnya Bank SVB telah mengganggu lanskap keuangan, menyebabkan perubahan signifikan di pasar kripto dan sektor perbankan. Tanggapan industri terhadap tantangan ini sangat cepat, dengan perusahaan, regulator, dan pejabat pemerintah bekerja sama untuk menstabilkan situasi.
Jika Federal Reserve menjalankan tindakan penyeimbangan yang rumit ini, masih harus dilihat bagaimana dampak jangka panjang dari keruntuhan SVB akan membentuk dunia keuangan.
Baca Juga: SINGKAT dan PADAT Contoh Teks Amanat Pembina Upacara Bendera Tema Hari Keluarga Internasional
Namun demikian, acara ini menggarisbawahi pentingnya kewaspadaan dan kemampuan beradaptasi dalam lanskap keuangan yang terus berkembang.
Industri crypto harus beradaptasi dengan perubahan yang disebabkan oleh runtuhnya bank-bank besar ini, dan pemain baru dapat muncul untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Silvergate, Signature Bank, dan SVB.
(Oleh: Jonas Schramm) ***