DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Hasil Penelitian: Aktivitas Traveling Menjadi Cara Ampuh Menjaga Kesehatan Jantung dan Memori Otak

image
Salah seorang solo traveler asal DKI Jakata, Indonesia di Yokohama, Jepang.

ORBITINDONESIA.COM - Traveling atau perjalanan wisata adalah salah satu aktivitas sehat untuk menjaga kesehatan tubuh dan otak manusia.

Menurut berbagai penelitian, traveling selain menyenangkan juga bisa menyehatkan kelompok orang yang memasuki usia lanjut.

Global Coalition on Aging, sekelompok perusahaan di berbagai industri bekerja sama dengan Asosiasi Perjalanan AS, telah menerbitkan analisis tentang hubungan traveling dan kesehatan.

Baca Juga: Politeknik Pariwisata Bali Jalankan Sosialisasi Desa Sadar Wisata di Jepara Jawa Tengah

Seperti dikutip dari Health Fitness Revolution, Minggu 9 Juli 2023, ada hubungan positif antara kegiatan traveling dari sekelompok orang kepada kesehatan fisik.

Salah satu hubungan positifnya adalah bahwa traveling dapat menurunkan risiko serangan jantung dan kematian akibat penyakit koroner pada kelompok tertentu.

Selain itu, suasana baru selama traveling juga bisa membantu otak seseorang tetap tajam memorinya.

"Tidak terlalu mengada-ada untuk membayangkan dokter meresepkan traveling untuk pasien mereka, karena manfaat ini semakin dihargai secara luas," kata Michael Hodin, direktur eksekutif Global Coalition on Aging.

Baca Juga: Lorian Backpacker Asal Lampung Ini Jadi Delegasi Indonesia di Ajang ETFF Vietnam, Indonesia, dan Korea

"Itu menjadi kurang menyenangkan untuk dimiliki dan lebih menjadi hubungan yang perlu dimiliki," sambungnya.

Dia menambahkan, beberapa dekade yang lalu masyarakat tidak sepenuhnya memahami manfaat diet dan olahraga, kata Hodin, dan hal yang sama mungkin berlaku untuk traveling sekrang ini.

Studi-studi ini berfokus pada orang-orang di lingkungan kerja, Nussbaum dan yang lainnya berpendapat bahwa hal baru dalam perjalanan terutama jenis yang melibatkan menavigasi sendiri lingkungan yang asing dapat meningkatkan kinerja otak.

Elderhostel, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Boston, Amerika Serikat menawarkan berbagai tingkat struktur dalam program perjalanan yang ditawarkannya, berganti nama dalam beberapa tahun terakhir dengan nama Road Scholar.

Baca Juga: Wali Kota Ari Maulana Hakim Minta Abang None Jakarta Utara Promosikan Sektor Wisata

"Yang paling populer di kalangan boomer adalah opsi 'fleksibel' yang membagi hari menjadi dua, antara aktivitas kelompok terencana dan eksplorasi independen," ungkap Jo Ann Bell, wakil presiden Road Scholar Programs.

Menavigasi medan asing bisa membuat stres, kata Bell, sehingga sering kali pemandu wisata akan membantu peserta mempelajari jalan mereka di tempat baru sebelum mereka pergi sendiri. (WH) ***

Berita Terkait