Orbit Indonesia

Kasihan, Ulama Jadi Pelampiasan Kemarahan Gerakan Protes di Iran

image
ilustrasi ulama Iran

ORBITINDONESIA - Ulama di Iran jadi korban vandalisme. Mereka dipermalukan di tempat umum. Itu terlihat dari beberapa video yang beredar di media sosial.

Di Twitter, aksi vandalisme itu diberi tagar turban flicking. Jadi, setiap ulama yang berjalan di tempat umum akan dihampiri. Setelah dekat, turban ulama itu disasar untuk dijatuhkan.

Turban adalah penutup kepala yang umum dikenakan ulama. Di Iran, istilah yang lazim digunakan adalah imamah.

Baca Juga: Fakta Unik Kucing Bengal, Jenis Kucing Terpintar Dibanding Ras Kucing Lainnya

Pelaku aksi vandalisme itu kebanyakan anak-anak muda. Laki-laki dan perempuan. Mayoritas masih pelajar.

Dalam satu video, terlihat pelakunya perempuan muda berjilbab. Di video lain, pelakunya remaja laki-laki. Video kompilasi aksi itu juga beredar di sosial media.

Dalam salah satu video, terdengar Lagu I Want to Break Free versi Queen jadi latar musiknya. Karena aksi ini cukup massif, ulama di Iran cukup takut.

Supaya tidak jadi korban, mereka tidak mengenakan imamah dan jubah di tempat umum.

Baca Juga: Apa Alasan Sebenarnya Pangeran MBS Penjarakan lebih dari 20 Pangeran Arab Saudi

Aksi turban flicking adalah lanjutan dari gerakan protes yang dilakukan warga Iran dalam 2 bulan terakhir.

Gerakan itu dipicu atas kematian Mahsa Amini setelah ditangkap polisi moral, karena dianggap tidak mengenakan jilbab secara benar.

Warga Iran marah lalu turun ke jalan melakukan demonstrasi. Kaum perempuannya ramai-ramai melepas jilbab di muka umum.

Mereka juga ramai-ramai membakar jilbab dan memotong rambutnya sebagai bentuk protes. Diduga aksi turban flicking dilakukan untuk menunjukkan pembangkangan terhadap ulama.

Baca Juga: PALING BEDA! Begini Cara Mengatur Nada Dering Whatsapp agar Menyebut Nama Sendiri yang sedang Trending

Juga luapan kemarahan terhadap Pemerintah Iran, yang diduga sudah membunuh banyak demonstran selama protes berlangsung.

Tentu kasihan melihat ulama jadi korban vandalisme seperti itu. Apalagi tidak semua ulama di Iran pro-pemerintah dan berpandangan negatif terhadap perempuan.

Mudah-mudahan aksi vandalisme turban flicking tidak berlangsung lama.

(Sumber: PIS)

Berita Terkait