Orbit Indonesia
Darurat Badai Hilary California dan Mexico Bersiap Menghadapi Potensi Ancaman Bencana Akhir Pekan Ini
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 19 Agustus 2023 19:48 WIB
ORBITINDONESIA.COM- California mendapat ancaman bencana yang sangat serius dari Badai Hilary untuk pertama kalinya dalam 84 tahun.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana setempat, Badai Hilary ditahun ini bisa memicu banjir yang sangat ekstrem, tanah longsor, dan angin tornado di beberapa wilayah.
Ancaman bencana Badai Hilary terlihat pertama kali di lepas pantai Pasifik Mexico pada hari Jum'at 18 Agustus 2023 dan terus bergerak menuju California dalam waktu dekat.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Austria 2023, Francesco Bagnaia Raih Start Terdepan dan Tercepat
Badai ini mengalami perkembangan sangat cepat sejak hari Jum'at hingga kekuatan anginnya mencapai 145 mph (135 mph).
Badai Hilary ini juga berpotensi menjadi badai tropis pertama yang dialami California sejak 84 tahun yang lalu.
Para pejabat setempat sudah mengeluarkan peringatan pertama sejak badai melanda wilayah utara menuju pantai barat Amerika Serikat.
Baca Juga: Prediksi Skor Manchester City vs Newcastle United di Pekan ke 2 Liga Inggris Minggu Dini Hari WIB
Peringatan tentang badai angin dan badai tropis sudah dikeluarkan untuk penduduk di wilayah Baja di California dan Mexico.
Para pejabat tersebut memberikan peringatan tentang angin kencang disertai dengan hujan dapat memicu terjadinya banjir bandang serta tanah longsor di wilayah tersebut.
National Weather Service mengatakan bahwa California tidak pernah dilanda badai tropis sejak badai tropis terakhir pada 25 September 1939.
Badan tersebut juga mengatakan potensi yang bisa terjadi akibat badai tropis tersebut yang mempengaruhi kehidupan manusia dan harta benda yang mereka miliki.
Menurutnya, badai tropis yang terjadi di tahun ini bisa memicu terjadinya banjir, tanah longsor, dan yang terparah bisa menimbulkan tornado.
Belum diketahui dengan pasti wilayah mana saja yang bisa terkena dampak dari badai tropis tersebut.
Baca Juga: PT Pegadaian Gelar Lomba Panjat Pinang Berhadiah Emas dan Tabungan di Kalimalang Jakarta Timur
Menurut perkiraan, badai akan menjadi semakin kuat ketika sampai di wilayah Baja di California, sebelum akhirnya badai tersebut melemah ketika sampai ke wilayah yang lebih dingin.
Badai tersebut diperkirakan akan sampai ke wilayah Baja pada hari Minggu 20 Agustus 2023 sebelum akhirnya bergerak kembali menuju California Selatan.
Atau bisa juga badai tersebut akan melewati Baja dan menjadi badai tropis yang menghantam wilayah Los Angeles dan San Diego.
Terlepas dari semua kemungkinan tersebut, pemerintah setempat sudah mengeluarkan peringatan bencana kepada seluruh warganya.
Seluruh wilayah California Selatan berpotensi diterjang banjir bandang serta tanah longsor akbiat badai tropis tersebut.
Sementara wilayah Baja dan pantai barat laut Mexico berpotensi diterjang angin kencang pada Jum'at malam serta arus robek yang mengancam jiwa.
Para pejabat setempat memperingatkan akan terjadinya gelombang badai yang sangat berbahaya di wilayah Baja California barat dan dataran Mexico.
Pada wilayah Baja Californya, seluruh polisi sudah ditugaskan untuk berpatroli di sepanjang pantai untuk mengantisipasi terjadinya badai.
Banyak sekolah disana yang ditutup dan siswanya diarahkan untuk belajar dari rumah demi keselamatan para siswa itu sendiri.
Baca Juga: Rangkaian Bencana Alam di Dunia dalam Beberapa Pekan, Ada yang Sampai Memakan Ribuan Korban
Walikota Tijuana, Montserrat Cabalero Ramirez, mengatakan bahwa dia dan pihaknya sudah melakukan pengamatan terhadap pergerakan badai dengan sangat cermat.
Dia mengatakan hal itu perlu dilakukan mengingat kota yang memiliki penduduk sebanyak 1,9 juta jiwa tersebut paling rawan terhadap bencana tanah longsor.
Seluruh orang melakukan aktivitasnya di luar ruangan dengan mendirikan kemah, termasuk para imigran yang datang ke Amerika Serikat di perbatasan selatan.
Baca Juga: Prediksi Skor Manchester City vs Newcastle United di Pekan ke 2 Liga Inggris Minggu Dini Hari WIB
Ramirez juga mengatakan bahwa pihaknya sudah mendirikan tempat untuk berlindung untuk warganya yang tinggal di zona beresiko tinggi.
"Kami adalah kota yang rentan berada di salah satu perbatasan yang paling banyak dikunjungi di seluruh dunia dan karena lanskap kami," kata Ramirez dikutip Orbitindonesia.com dari The Guardian 19 Agustus 2023.
Pemerintah Mexico juga sudah mulai bergerak dengan menugaskan sebanyak 18.000 tentara mereka untuk membantu tanggap darurat.
Saat badai tersebut mulai bergerak menuju utara, badai tersebut diperkirakan juga membawa serta hujan setinggi delapan inchi.
Hujan lebat tersebut diperkirakan akan mengguyur wilayah pegunungan dan juga gurun yang terdapat di wilayah California Selatan.
Ahli Meteorologi berkata bahwa Taman Nasional Death Valley yang sebelumnya terkena dampak panas ekstrem akan berubah menjadi danau dalam sekejap karena hujan tersebut.
Mereka juga memperingatkan bahwa curah hujan yang akan terjadi dalam dua sampai tiga hari nanti akan memiliki intensitas yang sama dengan curah hujan dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun.
Pengawasan terhadap bencana banjir juga sudah mulai diberlakukan di berbagai wilayah termasuk Los Angeles, San Diego, California Tenggara, dan Arizona.
Petugas Departemen Sheriff di Los Angeles melakukan patroli di sepanjang jalan untuk memberikan layanan dan peringatan.
Peringatan tersebut ditujukan kepada setiap orang yang tidak memiliki rumah untuk segera mencari perlindungan sebelum badai menerjang tempat tersebut.
Baca Juga: Rangkaian Bencana Alam di Dunia dalam Beberapa Pekan, Ada yang Sampai Memakan Ribuan Korban
Para Advokat juga memperingatkan kepada para masyarakat yang tidak memiliki rumah tersebut karena badai ini sangat bahaya bagi mereka.
Sementara pemerintah San Diego sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi kelembapan monsun yang diperkirakan akan terjadi pada akhir pekan ini.
Pemerintah sudah membangun 25 shelter dengan tempat tidur untuk menampung ribuan orang yang tidak memiliki rumah pada hari tertentu.
Pejabat lokal juga membantu memberikan karung berisi pasir ke wilayah shelter luar ruangan tersebut untuk mengantisipasi cuaca buruk dan kondisi dingin atau basah di tempat tersebut.
Menurut informasi yang beredar, badai tersebut didorong oleh dua cuaca yang berbeda yang terjadi di Amerika Serikat dalam beberapa bulan kebelakang.
Yang pertama adalah kubah panas di langit Amerika Serikat yang bisa dengan mudah mengantarkan panas ekstrem ke wilayah tengah dan barat.
Yang kedua adalah intensitas suhu yang memiliki tekanan rendah yang berasal dari lepas pantai di California Selatan.
Dua hal tersebut yang menyebabkan badai terdorong dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan menuju ke wilayah utara.
Badai tersebut juga berpotensi membawa hujan deras dengan intensitas tinggi ke wilayah barat dan barat daya Amerika Serikat.
Wilayah yang berada di bagian barat Amerika Serikat akan menerima hujan setinggi tiga inci per jam, dan akan meningkat menjadi tujuh inci dalam kurun waktu 24 jam kedepan.
"Yang akan sangat jarang terjadi di wilayah tersebut dari siklon tropis, yang berpotensi naik untuk Nevada," kata National Weather Service dikutip Orbitindonesia.com dari The Guardian 19 Agustus 2023.
Ilmuan Iklim UCLA, Daniel Swain, mengatakan jika Badai Hilary berhasil melintasi gurun di California Selatan, maka hal tersebut dapat menyebabkan banjir.
"Kita berbicara tentang jenis banjir yang akan mengancam nyawa yang dapat sangat mengganggu atau bahkan dapat menghancurkan infrastruktur penting termasuk jalan umum dan jalan raya," kata Swain dikutip Orbitindonesia.com dari The Guardian 19 Agustus 2023.
Para ilmuan berpendapat bahwa Badai Hilary yang sangat dahsyat dan memiliki kecepatan yang luar biasa ini merupakan sebuah tanda yang akan terjadi ketika planet ini mulai hangat.
Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa Badai Hilary menjadi semakin kuat disebabkan oleh krisis iklim yang terjadi.
Studi tersebut menunjukkan cuaca panas ekstrem yang terjadi di dunia saat ini telah meningkatkan intensifikasi badai menjadi lebih kuat.
National Hurricane Center mengatakan bahwa Badai Hilary sudah meningkat sebesar 74 mph hanya dalam kurun waktu 24 jam saja.
Swain berpendapat bahwa belum banyak penelitian yang bisa menunjukkan alasan mengapa pemanasan global secara khusus bisa mempengaruhi bahaya sikoln tropis di Califonia.
Mengingat wilayah tersebut sangat jarang mendapatkan badai hebat karena suhu lautan di sana tidak cukup hangat untuk menciptakan badai yang sangat kuat.
Swain berpendapat bahwa badai musim dingin, cuaca panas ekstrem, dan kebakaran hutan yang terjadi cukup parah beberapa waktu kebelakang adalah karena kerusakan iklim.
Sehingga Badai Hilary menjadi semakin kuat di pantai Pasifik Mexico karena suhu laut yang menjadi lebih panas dari biasanya.***