DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Pejabat Teras Spanyol Ingin Israel Dibawa ke Mahkamah Pidana Internasional Karena Kejahatan Perangnya

image
Suasana Jalur Gaza.

ORBITINDONESIA.COM - Pejabat menteri hak sosial Spanyol, Ione Belarra, ingin Israel dibawa ke Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) atas kejahatan perang, demikian dilaporkan media setempat.

Belarra membagikan sebuah video berisi tuduhan Uni Eropa dan Amerika Serikat terlibat dalam kejahatan perang yang dijalankan Israel, tulis surat kabar Spanyol, El Mundo, Minggu 15 Oktober 2023.

Ia mendesak berbagai pihak untuk mengecam Israel di ICC serta menyesalkan "genosida yang sudah direncanakan" di Jalur Gaza.

Baca Juga: Human Rights Watch: Israel Telah Menggunakan Senjata Fosfor Putih di Gaza

Sepuluh hari setelah konflik dengan kelompok Palestina Hamas mulai pecah, Israel terus melancarkan pengeboman dan memblokade Jalur Gaza.

Lebih dari satu juta orang di Gaza --hampir setengah dari total penduduk-- terusir dari wilayah itu.

Gaza sedang mengalami krisis kemanusiaan yang parah. Tidak ada listrik di wilayah itu. Makanan, bahan bakar, pasokan obat-obatan juga sudah mulai habis.

Banyak warga sipil terpaksa mengungsi ke Gaza bagian selatan setelah Israel mengeluarkan peringatan agar daerah-daerah di bagian utara dikosongkan dari warga.

Pertempuran pecah ketika Hamas pada 7 Oktober meluncurkan Operasi Banjir Al Aqsa, yang menjadi serangan mendadak di segala lini terhadap Israel.

Serangan Hamas itu dilancarkan melalui rangkaian tembakan roket dan penyusupan para personelnya ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

Hamas menyatakan operasi itu dilaksanakan sebagai balasan atas serbuan terhadap Masjid Al Aqsa dan kekerasan oleh kalangan pemukim yang terus meningkat.

Israel kemudian meluncurkan Operasi Pedang Besi terhadap target-target Hamas di Jalur Gaza.

Jumlah warga Palestina yang tewas dalam rentetan serangan Israel di Gaza betambah menjadi 2.750 orang, termasuk 750 anak.

Di Israel, sudah 1.300 orang tewas. ***

Berita Terkait