DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Festival Layang-layang Internasional akan Digelar di Cirebon pada Oktober Mendatang, Catat Tanggalnya!

image
Proses ujicoba layang-layang jelang Festial Layang-layang Internasional di Cirebon, Oktober mendatang.

ORBITINDONESIA.COM – Festival layang-layang internasional resmi akan digelar di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Oktober ini.

Festival layang-layang internasional rencananya akan digelar di Taman Muara Mundu, Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Uji coba festival layang-layang internasional skala sedang dan besar telah berlangsung pada Rabu, 20 September 2023 yang lalu.

Baca Juga: Drakor Moving Masuk Penghargaan Busan International Film Festival, Pemeran Jang Hee Soo Masuk Nominasi

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua Komunitas Layang-layang Indonesia, Sari Madjid beserta perwakilan perangkat daerah, kecamatan, dan desa.

Terlihat layang-layang berbentuk boneka kue jahe yang tingginya sekitar 10 meter di udara.

Diperkirakan angin cukup kencang sehingga dengan mudah membawa layang-layang tersebut terbang.

Baca Juga: Kinofest: Nonton Festival Film Jerman di Jakarta dan Bandung, September Hingga Oktober 2023

Ketua Komunitas Layang-Layang Indonesia Sari Madjid mengatakan persiapan festival layang-layang telah selesai.

Mereka tinggal mengadakan event yang akan berlangsung pada tanggal 7 dan 8 Oktober 2023 mendatang.

Hal ini didasarkan pada pengujian yang dilakukan hari ini dimana angin lokal cukup mendukung untuk menerbangkan layang-layang berukuran besar.

Baca Juga: Sebagai Kota Toleran, Singkawang di Kalimantan Barat Jadi Tuan Rumah Festival Hak Asasi Manusia 2023

“Ya ini ujicoba sebetulnya, tapi memang kita baru pertama kali ke tempat ini dan tempat ini saya pikir luar biasa, karena anginnya bagus banget, sehingga cocok digelar Festival Layang Internasional," ujar Sari Madjid.

"Dan ini sebenarnya menarik untuk dilihat dan dijadikan satu tempat yang memang nantinya menjadi kejuaraan dunia nantinya,” tambahnya lagi saat ditemui di lokasi.

Ia mengungkapkan, timnya juga memikirkan kemungkinan kondisi terburuk jika layang-layang tersebut putus karena benangnya tidak kuat menahan dan faktor angin cukup kencang.

Baca Juga: Hore.. Tlilir Art and Culture Festival akan Dijadikan Even Tahunan

Selain bergeser jauh dari jalan utama, tim juga akan menggunakan mobil sebagai patokan untuk mencegah layang-layang agar tidak terbang.

“Ya memang ini anginnya ke sana, akan kita pikirkan apakah kita mundur lagi ke sana, tapi kalau mundur lagi ke arah laut anginnya tambah bagus tambah kencang.
Nah untuk layangan ukuran besar, angin di sini pun sudah cukup, tidak usah ke ujung sana," ucapnya.

Sebab, dengan ukuran layangan yang semakin besar ditambah adanya angin yang besar, dikhawatirkan akan semakin berat hingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Sandiaga Uno Berharap Festival Religi Golo Koe Tingkatkan Kunjungan Wisatawan ke Labuan Bajo NTT

"Kita juga punya layangan komodo sepanjang 30 meter, nah biasanya kalau besar itu patoknya menggunakan mobil diikat seperti itu,” ucapnya.

Sedikitnya, ada ratusan layang-layang berbagai macam ukuran dan karakter akan diterbangkan dalam festival tersebut.

Selain oleh berbagai komunitas layang-layang dari dalam negeri, berbagai macam komunitas layang-layang mancanegara juga kan berpartisipasi.

Baca Juga: Bertajuk The Big Finish, Mr Big Akan Tampil di The 90s Festival 2023 di Jakarta, Ini Jadwalnya!

“Kalau layang-layang-nya mungkin ada 100 buah, itu nanti diikuti oleh berbagai komunitas layang-layang baik dari Indonesia maupun internasional,” jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, festival layang-layang internasional akan digelar di Muara Mundu, Kabupaten Cirebon pada Oktober ini.

Kegiatan ini diprakarsai oleh komunitas penerbang layang yang bekerja sama dengan pemerintah daerah Kabupaten Cirebon.

Baca Juga: Band Rock Mr Big Akan Tampil di The 90s Festival 2023 di Jakarta, Bakal Jadi Konser Terakhir di Dunia Musik

Nantinya, festival bertajuk "Roadshow Internasional Kite Festival" ini akan mempertemukan 50 klub layang-layang perwakilan dari beberapa kabupaten dan kota di Indonesia.

Ada pula peserta dari luar negeri antara lain Malaysia, Singapura, Thailand, Swedia, dan Polandia.

Bagi peserta yang ingin berpartisipasi mengikuti festival ini, minimal harus memiliki tiga dari lima kategori yang ditentukan.

Baca Juga: Nekat Ciuman Sesama Jenis di Panggung Festival Good Vibes 2023 Malaysia, Ini Profil Band The 1975

Kelima jenis tersebut adalah bentuk naga tradisional dua dimensi, rokaku, tiga dimensi, seperti tokoh wayang.

Nantinya, selain menampilkan desain dan ukuran layang-layang yang berbeda-beda, juga akan digelar pertunjukan seni daerah.

Diikuti dengan workshop, penerbangan layang-layang di malam hari, konser amal, dan tur kota.

Baca Juga: Tampil Cantik dengan Kebaya, Begini Gaya Pakaian Raline Shah Ketika Menghadiri Cannes Film Festival 2023

Sementara itu, Camat Mundu Anwar Sadat menyambut baik festival layang-layang internasional.

Pasalnya secara tidak langsung daerah yang dipimpinnya semakin dikenal serta mampu memajukan dan menumbuhkan perekonomian pariwisata masyarakat sekitar.

“Semoga nanti bisa diselenggarakan dengan lancar dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dengan banyaknya orang yang datang, baik dari UMKM dan lainnya,” ujar Anwar.

Baca Juga: Daebak, Untuk Pertama Kalinya Song Joong Si Bakal Hadir di Festival Cannes 2023 Lewat Film Hopeless

Taman Muara Mundu Cirebon sendiri merupakan tempat wisata baru yang bercerita tentang gemulai pantai bergaun rimbun mangrove.

Taman Muara Mundu baru dibuka pada akhir tahun 2022, seiring dengan peresmian pembangunan pengaman Muara Sungai Mundu oleh Kepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung (Cimancis).***

*Daffa Komala, Mahasiswa PPL IAIN Syekh Nurjati, Cirebon.

Berita Terkait