DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Wah, Arkeolog Turki Mengidentifikasi Bangunan Besar di Bawah Kastil Peninggalan Romawi Kuno

image
arkeolog turki menemukan bangunan peninggalan romawi kuno terkubur di dalam tanah.

ORBITINDONESIA.COM – Sudah sejak lama Turki menjadi lahan yang subur bagi para Arkeolog karena sebagian wilayahnya yang merupakan wilayah Mesopotamia kuno.

Wilayah tersebut menjadi rumah bagi ratusan situs warisan dunia yang sudah ada bahkan jauh sebelum era Mesopotamia berdiri.

Wilayah ini kemudian menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO dan membuat Turki sebagai salah satu tempat paling lengkap yang menyimpan situs tersebut.

Baca Juga: Agus Zaini: Menanti Jurus Pamungkas SBY

Turki memiliki Gobekli Tepe, yang merupakan sebuah pemukiman tua pada era Neolitikum yang dipercaya sudah berusia lebih dari 10.000 tahun.

Wilayah Gobekli Tepe tidak hanya menjadi pemukiman tertua di dunia saja melainkan juga menjadi tempat untuk beribadah tertua di dunia.

Selain itu, terdapat pula wilayah Catalhoyuk, sebuah kota proto tua yang diyakini sudah ada sejak 9.000 tahun yang lalu.

Baca Juga: Apa Alasan Sanji Bergabung dengan Luffy di One Piece Live Action, dan Tujuan Berlayar di Laut Grand Line

Beberapa waktu lalu, para arkeolog menemukan situs-situs baru yang letaknya di wilayah tenggara Turki.

Menurut para arkeolog, temuan-temuan tersebut mungkin sedikit banyak akan mengubah pemahaman modern mengenai situasi masa lalu di dunia ini.

Sehingga, dengan temuan-temuan tersebut dapat jejak aktivitas pra-Romawi yang terdapat di wilayah tersebut lebih jauh ke arah timur daripada yang sudah diperkirakan sebelumnya.

Baca Juga: PRAKTIS, Contoh Naskah Amanat Pembina Upacara Hari Senin Tema Bhinneka Tunggal Ika Untuk Guru SMP dan MTs

Turki juga masih merawat dengan baik Kastil Zerzevan, yaitu sebuah lokasi garnisun militer milik Kekaisaran Romawi pada masa itu.

UNESCO menyebut Kasti Zerzevan sebagai tempat informasi penting tentang tentara Romawi, kehidupan sehari-hari warga sipil, dan pertempuran.

Lalu, ada pula Kuil Mithras, yang merupakan sebuah kuil bagi penganut agama Mithras yang juga banyak disebut sebagai 'pemujaan Mithras'.

Baca Juga: Saiful Huda Ems: Anies dan Cak Imin, Bertemunya Dua Belut Politik di Pilpres 2024

Kuil Mithras pertama kali ditemukan pada tahun 2017 dan banyak arkeolog yang meyakini bahwa kuil ini sudah ada sejak zaman Persia Kuno.

UNESCO yang melihat langsung penemuan kuil kuno tersebut mengatakan bahwa mungkin kuil ini merupakan kuil yang paling terpelihara di dunia.

Menggunakan bantuan pemindai radar yang dapat menembus tanah, para arkeolog mengidentifikasi bahwa masih ada bangunan besar bertingkat yang terkubur di dalam tanah dan harus digali untuk menemukannya.

Baca Juga: Mauricio Pochettino Sebut Kekalahan Chelsea dari Nottingham Forest Hanya Karena Kurang Beruntung

Benda-benda kuno ini masih terkubur di dalam tanah dan menyimpan artefak kuno dari peradaban masa lalu lapis demi lapis.

Para arkeolog yang bekerja dan menelitinya beranggapan bahwa artefak kuno yang terkubur di dalam tanah ini merupakan peninggalan sejarah dari zaman pra-Romawi kuno.

Seorang arkeolog bernama Aytac Coskun mengatakan bahwa dia tahu dia harus menggali tanah ketika pertama kali melihat wilayah tersebut.

Baca Juga: Nurul Azizah: Terima Kasih Cak Imin, Warga NU Semakin Cerdas untuk Tidak Pilih Anies Jadi Capres

"Saya pertama kali datang ke Diyarbakir pada tahun 2005," kata Coskun dikutip Orbitindonesia.com dari NPR 3 September 2023.

"Ketika saya melihat bukit ini, saya melihat beberapa artefak, dan saya tahu belum pernah dilakukan penggalian sebelumnya," katanya.

Coskun juga mengatakan, "Jadi, sesaat setelah saya melihatnya, saya tahu saya harus menggalinya karena pasti ada sesuatu yang signifikan di bawahnya."

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Pimpin 12 Sidang di KTT Ke 43 ASEAN

Tur menuju situs tersebut mengungkap beberapa hal yang telah Coskun serta pihaknya teliti selama bertahun-tahun lamanya.

Mereka menemukan sebuah altar dari batu yang sangat luas, sebuah gereja di bawah tanah, dan sebuah kanal air yang membentang setidaknya beberapa mil.

Coskun dan timnya juga berhasil menemukan benda-benda dari masa lalu seperti ember baptis yang terbuat dari perunggu era Romawi.

Baca Juga: Penjelasan Sistem Shichibukai Kebal Hukum di One Piece Live Action, dan Hubungan Mihawk dan Monkey D Garp

Ember baptis tersebut sudah diawetkan dengan sangat indah dan juga dihias dengan hiasan serta stempel era Asiria.

Stempel tersebut merupakan segel resmi yang diukir pada batu yang menurut perkiraan sudah ada sejak 3.000 tahun yang lalu.

"Penggalian yang kami lakukan di dalam tembok kastil seluas 57.000 meter persegi (68.171 yard persegi)," kata Coskun.

Baca Juga: Bertemu Gus Miftah, Menteri BUMN Erick Thohir: Kita Harus Jaga Islam yang Bermartabat dan Berbudaya

Coskun juga mengatakan, "Ini adalah wilayah yang sangat luas. Dan diluarnya... luasnya sekitar 10 juta meter persegi (3,86 mil persegi)."

Coskun sangat yakin sekali bahwa ada setidaknya 1.500 orang baik dari kalangan militer maupun sipil yang tinggal di tempat tersebut selama masa damai.

Sementara pada masa perang, kemungkinan ada lebih dari 10.000 orang yang datang ke tempat tersebut untuk mencari perlindungan.

Baca Juga: Lagu Terbaru Tiara Andini Flip It Up Viral, Ternyata Berkat Produser Musik Grup Boyband EXO sampai Shinee

Coskun juga mengatakan bahwa hal tersebut mungkin bisa membantu menjelaskan luasnya kehidupan bawah tanah pada masa lalu.

Coskun mengatakan bahwa sejauh ini dia dan pihaknya sudah berhasil menggali enam kompleks perumahan yang tersembunyi di dalam tembok kastil.

Namun, Coskun sangat yakin bahwa masih ada sekitar 99 kompleks perumahan lainnya yang masih tersembunyi di bawah tanah.

Baca Juga: Video Alfian Tanjung Beredar Lagi: Jika Anies Jadi Presiden, HTI Hidup Kembali

Coskun mengatakan bahwa penemuan ini merupakan sebagian kecil dari alasan mengapa situs ini berpotensi mengubah pemahaman modern tentang kehidupan peradaban di masa lalu.

Penemuan situs dari masa lalu ini juga bisa mendukung sejarah masa lalu termasuk sejarah arkeolog dan arsitekturnya.

"Ini benar-benar terbuka untuk penemuan-penemuan baru, itu sudah pasti," kata Coskun.

Baca Juga: Tantowi Yahya: Mau jadi Presiden RI harus punya 5 M

"Kami tidak tahu apalagi yang akan kami temukan. Kami baru menggali sekitar 10% dari area permukaan di dalam dan di luar tembok kastil," katanya.

"Anda melihat lebih banyak ruang hidup, kanal, perkuburan tempat para keluarga terkemuka menguburkan jenazah mereka, dan area upacara. Jadi akan ada lebih banyak lagi yang datang." tutupnya.

Penemuan ini menjadi penemuan yang sangat penting untuk dunia karena selain bisa menjadi tempat wisata, situs tersebut juga bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat dunia di masa yang akan datang.***

Berita Terkait