DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kisah Protes Soekarno dengan Petinggi Muhammadiyah Tentang Tabir yang Belenggu Perempuan

image
Kisah Protes Soekarno dengan Petinggi Muhammadiyah Tentang Tabir yang Belenggu Perempuan

ORBITINDONESIA- Dalam catatan Muhammadiyah, Presiden Soekarno pernah melayangkan protes keras kepada sejumlah petinggi di Muhamadiyah.

Pada Januari 1939, Soekarno protes adanya tabir atau pembatas perempuan dan laki-laki yang membuat jamaah perempuan tidak dapat melihat penceramaah atau jamaah lain dari lawan jenis.

Dalam protesnya, Soekarno menganggap penggunaan tabir melambangkan cara pandang Islam yang mundur, serta jadi bagian yang membelenggu perempuan.

Baca Juga: Langkah Mudah Mendaftar Kartu Prakerja Gelombang 48 Tahun 2023, Berikut Deretan Syarat yang Harus Terpenuhi

Dalam suatu rapat, Soekarno sampai walk out (meninggalkan) rapat tersebut.

Soekarno memang tercatat aktif menjadi Ketua Majelis Pengajaran Muhammadiyah dan Direktur Sekolah Menengah Muhammadiyah.

Keterlibatan Soekarno dengan Muhammadiyah semakin kuat tatkala dirinya menjalani pemindahan tempat pengasingan dari Ende ke Bengkulu pada 14 Februari 1938.

Baca Juga: Kapan Ramadan 2023 Tanggal Berapa, Ini Ketetapan Hasil Hisap Versi Muhammadiyah

Soekarno menaruh harapan besar untuk agar Muhammadiyah berhasil mengangkat umat dari pandangan kolot yang membelenggu untuk maju.

Pada wawancara dengan koresponden Surat Kabar Antara yang dimuat di Surat Kabar Pandji Islam tahun itu, Sukarno berkata:

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait