DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Obrolan Santai Para Pakar di Warung Soal Penanganan Banjir di DKI Jakarta

image
Ilustrasi Warung di pinggir jalan (foto: ist)

ORBITINDONESIA - "Permisi, Bapak-bapak!" ucapku sambil memberi hormat kepada dua orang di warung.

"Oh silakan pak!" jawab kedua orang di dalam warung itu kompak. "Kenalkan, kami para pakar!"

"Wah beruntung sekali saya bisa bertemu Anda berdua!" kata saya sambil masuk ke warung.

Baca Juga: Chairul Tanjung: Kisah Anak Singkong Betawi yang Sukses Meraih Mimpi

Menikmati senja, sambil menanti perbincangan para pakar. Kopi panas yg kupesan sdh tersaji di atas meja. Kepul asapnya menebarkan aroma sedap.

"Banjir di DKI itu gara-gara air jatuh bersamaan!"

Wow..! Ini benar-benar out of the box. Seumur hidup baru kali ini saya mendengar ungkapan yg begitu unik dan menarik.

"Gara-gara gak mau antri ya, Bos!" timpal kawannya yang gundul, mengingatkan saya pada Pak Ogah.

Baca Juga: PSSI di Depan TGIPF : Kami Tak Bertanggung Jawab Soal Kanjuruhan

"Nah betul! Coba kalau disiplin, antri, jatuhnya satu per satu, saya jamin gak akan sampai harus parkir lama, sehingga nggak terjadi banjir!"

Amit-amit jabang bayi!

"Bos, kalo jatuh bersamaan bukankah itu namanya roboh!" imbuh Si Cepek.

"Iya betul. Air roboh dari langit. Kenapa bisa begitu?"

Baca Juga: Korean Vibes: Daebak! Drakor The Kings Affection telah Masuk Nominasi Emmy Internasional

"Ya mungkin karena nggak berpegangan. Jadi ada guncangan sedikit saja roboh!"

"Waduh. Pantas. Saya curiga pasti ada yang sabotase. Memang banyak yang mau njegal!"

"Betul Bos. Yang sabotase itu pasti anti Islam!"

"Iya betul. Pasti kelompok liberal, sekuler dan mungkin ada campur tangan PKI yang jelas mau bangkit!"

Baca Juga: Besok, Paspor Indonesia Berlaku 10 Tahun

"Yahudi dan NAZI kabarnya juga mulai berkoalisi untuk menghancurkan Islam.."

"Benarkah? Mereka memang musuh sejati yang membuat kita selalu terbelakang!"

"Siapa yg mendanai mereka ya?"

"Siapa lagi kalo bukan Cina! Tidak diragukan lagi. Mereka kan komunis ateis yang anti Pancasila!"

Baca Juga: Kata Pebalap Soal Balapan MotoGP Digelar 42 kali

"Wah benar-benar dalam kondisi bahaya!"

"Betul. Bahkan mungkin mereka sudah buat aksi uji coba dengan banjir di mana-mana!"

"Lho tadi banjir katanya karena air turun bersamaan, Bos?"

"Iya, itu karena PKI yang menghasut air sehingga nggak mau antri..!"

Baca Juga: Fajar Nugros Ungkap Asal Usul Dapat Inspirasi Judul Film Horor Inang

Saya tiba-tiba disodori kertas oleh pemilik warung.

Di situ tertulis, 'Jangan dihiraukan pak. Mereka pasien ODGJ'.

(Oleh: Tri Handoyo, dikutip bebas dari medsos)***

Berita Terkait