DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Dalam Bekerja dan Beribadah Kita Harus Ikhlas Karena Allah

image
Ilustrasi ikhlas bekerja dan beribadah karena Allah

ORBITINDONESIA - Dalam bekerja dan beribadah kita harus ikhlas karena Allah. Namun ada tingkatan-tingkatan dalam keikhlasan kita kepada Allah.

Salah satu derajat yang harus dicapai seorang muslim adalah menjadi seorang mukmin. Untuk melihat ciri seorang mukmin, Allah berfirman dalam Al-Quran Surat Ali-Imron ayat 113-114, yang artinya :

“Mereka itu tidak seluruhnya sama. Di antara Ahli Kitab ada golongan yang jujur, mereka membaca ayat - ayat Allah pada malam hari, dan mereka juga bersujud sholat.

Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar dan bersegera mengerjakan berbagai kebajikan. Mereka termasuk orang-orang sholeh.”

Baca Juga: Youtuber Australia Pecinta Korea, HojuSara Meninggal Dunia usai Berjuang Melawan Leukemia

Dari firman Allah itu, ada empat perilaku yang menunjukkan bahwa seseorang mempunyai ciri seorang mukmin, yaitu :

Pertama, orang mukmin jika bekerja akan cepat, tidak pernah dinanti-nanti.

Kedua, ketika bekerja paling semangat.

Ketiga, paling depan ketika berbuat baik.

Keempat, tidak pernah mempunyai niat untuk berbuat jahat.

Baca Juga: Sejarah Penyiaran Radio Di Indonesia

Semua perbuatan itu harus dijalankan dengan ikhlas, seperti dicontohkan Rasulullah Saw yang selalu menghabiskan waktu malam untuk sujud dan ruku meminta ridho-Nya.

Rasulullah mencontohkan untuk tidak pernah lelah dalam melakukan sesuatu, karena ikhlas dalam menjalankannya.

Sebagai karyawan - karyawati, kita harus meniru sikap Rasulullah Saw yang tak kenal lelah beribadah dan bekerja atas nama Allah, bukan yang lainnya.

Padahal Rasulullah adalah manusia yang akhlaqnya paling mulia, pasti terbebas dari semua dosa, dan dijamin masuk surga.

Baca Juga: Lepas dari Woolim Entertainment, Sungjong INFINITE kini Teken Kontrak dengan Agensi Baru

Bekerja dengan hati ikhlas dan bulat tekad karena Allah akan memudahkan perjalanan karier kita ke depan.

Ada tiga tingkatan orang ikhlas, yaitu :

Pertama, orang beribadah karena Allah, namun masih dikaitkan dengan urusan dunia. Contohnya, semangat bekerja jika ada pimpinan, karena ingin mendapat pujian.

Kedua, ibadah karena Allah, namun masih dikaitkan ingin masuk surga dan menghindari neraka.

Baca Juga: Porda DIY, Tim Futsal Putri Sleman Raih Medali Emas

Ketiga, beribadah karena Allah tidak ada iming-iming lain kecuali hanya karena Allah. Sebab, apapun yang Allah kehendaki, tentu Allah sudah ridho. Ikhlas jenis terakhir inilah ikhlas yang sangat dimuliakan.

Orang ikhlas hatinya senantiasa terbuka, karena mendapat cahaya iman dan taqwa dari Allah Swt. Sebaliknya, celakalah bagi orang yang suka melanggar, karena memiliki hati yang sangat keras untuk ingat kepada Allah.

Mereka itulah yang berada dalam kesesatan yang nyata.

Agar tidak sesat dan selalu dicintai Allah Swt, Al-Quran Surat Al-Anbiya ayat 19-20 memberi petunjuk :

Baca Juga: Sedang Dibahas, Tarif Transportasi Pasca Kenaikan Harga BBM akan Diumumkan Segera

“ Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak pula merasa letih. Mereka malaikat-malaikat bertasbih tidak henti-hentinya malam dan siang.”

Ada tiga hal yang harus diperhatikan manusia dalam berperilaku agar dicintai Allah, yaitu :

Pertama, tidak sombong dan angkuh.

Allah akan mencintai hambaNya yang senantiasa rendah hati dan tidak sombong. Kemuliaan di depan Allah bukan karena warna kulit, jabatan, atau ilmu, tetapi karena taqwa.

Baca Juga: Disney Hotstar Bakal Siarkan dating show Korea Pink Lie

Perilaku sombong dan angkuh merupakan induk dosa.

Berawal dari sombong dan angkuh akan menyebabkan perilaku-perilaku lain yang tidak diridhoi Allah.

Kedua, tanda kedua orang yang dicintai Allah adalah ketika manusia beribadah, baik beribadah kepada Allah maupun kepada masyarakat. Kalau kita bekerja, niatkan karena Allah, bukan karena uang dan yang lainnya.

Bila di dunia tidak didapat, kelak di akherat Allah akan memberi kesempatan dan kebahagiaan yang luas, karena kita bekerja karena Allah.

Baca Juga: Arya Saloka Balik ke Ikatan Cinta, Amanda Manopo Mundur?

Ketiga, tanda terakhir atau ketiga , orang yang dicintai Allah adalah dia selalu mengingat Allah. tidak ada hentinya.

Dalam Al-Quran ada pesan: “Saat kalian selesai menunaikan sholat, jangan berhenti untuk ingat kepada Allah.” ***

Berita Terkait