Inggit Garnasih, Pahlawan Nasional yang Tak Kunjung Diakui
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 18 Agustus 2022 03:42 WIB
ORBITINDONESIA - Pada tanggal 7 Februari 1980, mantan Gubernur DKI Bang Ali bertamu ke rumah Inggit Garnasih atau Bu Inggit. la mengerahkan kemampuan bahasa Sunda halusnya (Bang Ali adalah menak atau bangsawan Sunda dari Sumedang) untuk menanyakan kesediaan Bu Inggit menerima Fatmawati.
Di luar dugaan, urusannya ternyata mudah. Inggit Garnasih mempersilakan, maka terjadilah pertemuan pertama dalam 38 tahun bagi kedua istri Bung Karno tersebut.
Fatmawati berkali-kali bersimpuh dan mencium kaki Inggit Garnasih memohon maaf sambil menangis. la juga menyuruh putrinya, Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri dan putra bungsunya Guruh Soekarno, melakukan hal yang sama.
Baca Juga: Einstein Percaya Pada Tuhannya Spinoza
Bu Inggit lantas menjawab "Indung mah lautan hampura” (Ibu ini lautan maaf) sembari mengelus dan menciumi rambut Fatmawati serta putra-putrinya.
Namun Bu Inggit juga mengingatkan agar ke depan, jangan sampai mencubit orang lain kalau tak ingin dicubit, karena dicubit itu rasanya sakit.
Niat baik Fatmawati meminta maaf kepada ibu angkatnya menjadi penyucian diri.
Hanya tiga bulan sesudahnya, pada 14 Mei 1980 Fatmawati berpulang setelah menunaikan umrah.
Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain Barito Putera Melawan Bali United di Pekan ke 5 Liga 1
Pada tanggal 27 November 1982 terjadi lagi pertemuan mengharukan, kali ini tiga janda Bung Karno bertemu. Ratna Sari Dewi (Naoko Nemoto) dan Hartini menemui Bu Inggit yang tengah terbaring sakit.