ORBITINDONESIA.COM- Warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi salah satu korban perdagangan orang (TPPO) menyampaikan kisahnya bagaimana dirinya ditipu.

Mantan korban TPPO yang tidak ingin disebutkan namanya menyebut, dirinya sempat tergiur dengan gaji besar ketika bekerja di Myanmar.

Mantan korban TPPO ini, akhirnya baru curiga ketika dirinya berangkat, naik perahu, dan tiba di kawasan dengan pengamanan orang berseragam militer. Ia juga terjebak di sebuah bisnis gelap penipuan daring.

Baca Juga: Reagan Alexandre dan Bianca Dwidjosewojo Raih Gelar Abang dan None Jakarta Barat 2023

Tepatnya, ia bekerja di perusahaan penipuan daring (online scamming) di negara lain.

Kisah ini disampaikan mantan korban TPPO
dalam sebuah seminar di Yogyakarta, pada Jumat 21 Juli 2023.

Mulanya, ia mendapatkan tawaran dari rekannya untuk bekerja sebagai telemarketing di sebuah perusahaan di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE) dengan gaji 800 dolar AS (Rp12 juta).

Baca Juga: Denise Chariesta Minta Uang 50 Juta Buat Beli Mobil ke Uya Kuya, Ternyata Begini Reaksi Sang Presenter

Meskipun sempat ragu, ia memutuskan untuk berangkat karena tergiur dengan iming-iming kawannya yang sudah lebih dulu berangkat dan bekerja di perusahaan tersebut.

“Dia bilang (kerjanya) enak, kerjanya sebagai telemarketing di bidang kecantikan dan digaji 800 dolar AS dengan kontrak enam bulan” kata dia.