ORBITINDONESIA.COM - Untuk membela HAM warga Palestina yang kini dijajah Israel, Amnesty International Indonesia akan mengadakan Writing Session di kantornya di Jakarta pada Sabtu, 24 Juni 2023, pukul 10.00 WIB.

Amnesty International mencatat, Mohammed al-Halabi dijatuhi hukuman 12 tahun penjara Israel, meski sudah mendekam selama 6 tahun di tahanan untuk kesalahan yang tidak pernah ia perbuat.

Amnesty International mengetahui, al-Halabi diinterogasi tanpa pendamping hukum, diduga disiksa, diadili dalam sidang rahasia, dan dihukum berdasarkan bukti yang dipertanyakan. Padahal, pekerjaannya sebagai aktivis kemanusiaan di Gaza sama sekali tidak terbukti terafiliasi dengan Hamas.

Baca Juga: Yasonna H Laoly: Regulasi Golden Visa Selesai Bulan Juni Ini

Jaringan Aksi Tanggap (JAT) adalah salah satu taktik kampanye Amnesty yang mewadahi individu-individu untuk membela mereka yang haknya dilanggar, dengan cara menuliskan surat fisik dalam Bahasa kita sendiri untuk memberikan tekanan kepada instansi pemerintahan.

Surat yang dikirim secara fisik memiliki kemungkinan lebih besar untuk benar-benar dibaca oleh pemerintah dibandingkan kampanye lainnya.

Teknik kampanye ini juga sudah terbukti efektif dan digunakan di organisasi lain ketika ingin memberikan tekanan kepada suatu target atau pemangku kebijakan. 

Jadi supaya benar-benar berdampak, tekanan tidak hanya dilakukan oleh organisasi, namun tekanan dari individu juga penting untuk menghadirkan perubahan yang bermakna. 

Baca Juga: Natasha Rizky Resmi Bercerai dengan Desta: Terlihat Lega, Begini Tanggapan Psikolog

Maka, Amnesty ingin mengajak warga Indonesia untuk ikut sesi menulis bersama. Tempat: Kantor Amnesty International Indonesia. Tanggal: Sabtu, 24 Juni 2023, pukul 10.00 WIB.

Acara ini terbuka untuk siapapun yang peduli dan ingin melakukan suatu tindakan. Bagi yang masih belajar mengenai isu-isu HAM atau sudah punya pengetahuan tentang HAM bisa banget ikut.

"Aksi warga Indonesia, sekecil apapun itu, bisa membantu Mohammed al-Halabi untuk menghirup udara bebas," kata Waskito Jati, Growth & Community Engagement Manager, Amnesty International Indonesia. ***